Gawat! Harga Kedelai Diramal Masih Terus Ngamuk Sampai Mei

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
11 January 2021 17:20
Pekerja beraktivitas di Rumah Produksi Tahu di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Senin (4/1/2021). Produksi tahu di lokasi ini kembali dilanjutkan setelah beberapa hari belakangan mogok akibat naiknya harga kedelai yang mencapai Rp9.200 per kilogram dari harga normal Rp72.00 per kilogram. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pekerja beraktivitas di Rumah Produksi Tahu di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Senin (4/1/2021). Produksi tahu di lokasi ini kembali dilanjutkan setelah beberapa hari belakangan mogok akibat naiknya harga kedelai yang mencapai Rp9.200 per kilogram dari harga normal Rp72.00 per kilogram. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kedelai melonjak hampir 50% sepanjang tahun lalu. Lonjakan ini mengakibatkan harga tahu dan tempe ikut terdongkrak.

"Sekarang ini harga kedelai itu US$ 13 per bushel atau per rumpunnya dan ini adalah harga tertinggi dalam 6 tahun terakhir," kata Menteri Perdagangan M. Lutfi dalam konferensi pers Outlook 2021, Senin (11/1/21).

Lutfi memperkirakan harga kedelai akan bergerak liar untuk beberapa bulan ke depan.

"Kedelai ini harganya akan menguap terus mungkin sampai akhir Mei 2021, kami baru melihat bahwa harga karena memang kecil daripada drop di tahun 2021 jadinya kan baik dan Brazil kembali kepada produksi mungkin lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya, Jadi kami melihat bahwa harga ini akan menguap terus sampai dengan akhir Mei," sebut M. Lutfi

"Kacang kedelai ini mekanisme Tata niaganya tidak lagi dipegang oleh Kementerian Perdagangan atau pemerintah sejak tahun 2013. Tapi kami pastikan bahwa ini akan menjadi sesuatu yang akan dipelajari dengan baik," lanjutnya.

Harga kedelai sempat menyentuh angka Rp 9.200 - Rp 10.000/Kg, bahkan ada yang lebih dari Rp 10.000/Kg. Padahal biasanya harga normal di angka Rp 6.500 - Rp 7.000 per Kg. Akibatnya, Pengrajin tahu dan tempe memutuskan untuk berhenti melakukan penjualan selama 3 hari, mulai tanggal 1 Januari kemarin hingga 3 Januari.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Harga Kedelai Meroket, Importir Bantah Ada Kartel!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular