
Kasus Positif Covid DKI 'Meledak', Ini Pengakuan Anies

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui adanya peningkatan kasus Covid-19 di DKI hingga di atas rata-rata.
Di sepekan terakhir memang kasus Covid-19 DKI cukup tinggi. Apa yang sebenarnya terjadi?
"Pertama, jumlah orang yang ditesting satu hari, yaitu tanggal 7 adalah 13.121 orang. Lalu jumlah yang dites sepekan terakhir adalah 93.051 orang," ungkap Anies dalam video conference, Sabtu (9/1/2021).
Menurut Anies, angka tersebut masuk ke dalam standar testing yang ditetapkan WHO. Bahkan di atasnya.
![]() |
"Jadi Jakarta standar testingnya-nya 10.600. Saat ini kita lakukan 93 ribu, 9 kali lebih dari standar WHO. Nanti saya jelaskan ini konsekuensi testing yang cukup tinggi."
Anies mengakui, persentase kasus positif, atau positivity rate DKI di angka 13,3%. Di mana baiknya ada di bawah 10%.
"Baiknya itu di bawah 10% idealnya dibawah 5%. DKI sepekan 13,3%. Dalam jumlah total positivity rate kita 8,9%. Kenapa itu penting disampaikan? Supaya kita tahu bahwa di Jakarta ada usaha serius untuk memotong mata rantai penularan," katanya.
Provinsi DKI Jakarta lagi-lagi mencatat kenaikan kasus positif Covid-19 tertinggi dibanding dengan provinsi lain, yaitu 2.959 orang hingga Jumat (8/1/2021) Pukul 12.00 WIB. Angka ini juga memecahkan rekor baru, setelah sebelumnya penambahan tertinggi tercatat pada 6 Januari 2021 sebanyak 2.402 orang.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, Jumat (8/1/2021) pertambahan tersebut membuat akumulasi kasus positif di DKI Jakarta terus meningkat menembus 200 ribu orang, atau tepatnya 200.658 orang. Akibatnya jumlah kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan di Ibu Kota pun naik menjadi 17.814 orang.
Selanjutnya untuk kesembuhan di DKI Jakarta bertambah 2.681 orang, secara akumulatif menjadi 179.417 orang Tercatat juga masih ada kasus kematian, bertambah 24 menjadi 3.427 kasus.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anies 'Kunci' DKI, Jokowi Kembali Rapat Secara Virtual