Megap-Megap Gaji Karyawan, Pengusaha Ritel Minta Subsidi Gaji

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
08 January 2021 19:27
Pengunjung berbelanja di Matahari Store dikawasan Jakarta, Senin (30/11/2020). PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) menutup 6 gerainya hingga akhir tahun ini. Jumlah gerai perusahaan ritel ini akan berkurang dari 153 toko menjadi 147 toko.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Matahari Department Store (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha ritel meminta insentif subsidi gaji karyawan dari pemerintah. Hal ini guna bertahan di masa pandemi akibat keterbatasan operasional yang berimbas pendapatan menurun.

Ketua Umum Himpunan Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan sektor ritel salah satu ujung tombak untuk memutar roda ekonomi nasional. Harapan paling penting adanya bantuan untuk karyawan.

"Perusahaan bisa dibantu untuk biaya gaji karyawan. Seperti di luar negeri ritel sudah dibantu. Pertama subsidi gaji karyawan yang diberikan ke perusahaan," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (8/1/2021).

Kedua relaksasi dari perpajakan, mulai dari pajak reklame, pajak restoran, dan pajak lainnya. Budiardjo menyatakan sudah menyampaikan permintaan insentif ini kepada kementerian terkait.

"Kebetulan juga sudah kirim surat ke ketua pemulihan ekonomi nasional jadi mengacu ke case luar negeri, 50 % dari standar gaji atau upah minimum diberikan ke perusahaan oleh pemerintah. Ini sangat membantu cashflow perusahaan," katanya.

Dia bercerita saat pengajuan itu dia hanya untuk perusahaan yang bergerak dalam kebutuhan bahan pokok seperti supermarket dan. Karena sektor itu yang menjadi prioritas untuk diberikan bantuan terlebih dahulu.

Kemudahan likuiditas perbankan juga hanya bisa dinikmati oleh tenant yang memiliki brand besar. Budiardjo meminta sektor perbankan juga melonggarkan penilaian bagi perusahaan ritel yang mendapat rapor merah pada tahun 2020 kemarin. Melihat kondisi Covid-19 yang dirasakan oleh setiap pelaku usaha.

"Ada yang di approve, tapi mungkin penilaian konvensional hanya uang masuk dan keluar tapi kenyataannya kan sekarang sedang dibatasi," katanya.

Dia melihat banyak pengusaha ritel yang mencari permodalan untuk berinovasi dengan berjualan secara daring. Makanya harapan dari bank membantu ritel offline saat ini untuk memberi pinjaman modal kerja untuk men-digitalkan bisnisnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BLT Subsidi Gaji Rp2,4 Juta, Bakal Cair Nih! Cek Infonya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular