Internasional

Tokyo Mau Status Darurat, Kasus Positif Corona Rekor

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
07 January 2021 16:05
Ilustrasi kota Tokyo, Japan. (AP/Hiro Komae)
Foto: Ilustrasi kota Tokyo, Japan. (AP/Hiro Komae)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jepang akan mengumumkan keadaan darurat virus corona (Covid-19) di wilayah Tokyo setelah adanya rekor kasus positif harian di ibu kota tersebut. Perdana Menteri Yoshihide Suga diperkirakan secara resmi mengumumkan aturan pembatasan baru pada Kamis (7/1/2021) malam.

Suga, yang bertanggung jawab atas tanggapan pandemi Jepang, menguraikan harapannya. Ia memperingatkan bahwa sistem medis Tokyo kini "sangat tipis".

Aturan pembatasan baru Jepang, yang dilakukan selama sebulan, tidak akan lebih ketat dibandingkan aturan penguncian di banyak negara lain. Aturan pembatasan ini juga lebih santai daripada keadaan darurat pertama Jepang musim semi lalu.

Pemerintah akan menargetkan restoran dan bar, yang diminta untuk berhenti menyajikan alkohol pada pukul 7 malam dan tutup satu jam kemudian. Penduduk juga diminta untuk menghindari acara yang tidak penting setelah pukul 8 malam.

Bisnis di Tokyo dan tiga wilayah sekitarnya yang mengajukan petisi kepada pemerintah untuk pindah akan didesak untuk memaksimalkan teleworking, dengan tujuan mengurangi lalu lintas komuter hingga 70%.

Sekolah juga tidak akan tutup dan acara besar akan diizinkan, dengan batasan penonton direvisi menjadi 5.000 orang atau kapasitas 50% dari total keseluruhan.

Hukum Jepang saat ini tidak mengizinkan pihak berwenang untuk menegakkan kerja sama dengan permintaan tersebut, meskipun pemerintah sedang merencanakan undang-undang yang mengizinkan denda untuk bisnis yang tidak mematuhi.

Untuk saat ini, subsidi akan ditawarkan kepada bisnis yang tutup lebih awal, dan pemerintah dapat memberi nama dan mempermalukan para pemilik bisnis yang gagal menjalankan aturan baru. Aturan tersebut akan dilakukan dalam waktu enam bulan lagi sampai Olimpiade Tokyo 2020 yang tertunda, bisa terlaksana.

Media lokal mengatakan Tokyo akan menangani lebih dari 2.400 kasus baru pada Kamis, memecahkan rekor sebelumnya 1.591 kasus yang tercatat sehari sebelumnya. Meski begitu, wabah di Jepang tetap relatif kecil, dengan lebih dari 3.700 kematian sejak infeksi pertama negara itu terdeteksi pada Januari 2020.

Pemerintah enggan menyatakan keadaan darurat karena takut ekonomi akan berbalik tak lama setelah keluar dari resesi. Tokyo Raya menyumbang sepertiga dari PDB Jepang.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Collapse, Faskes Osaka Jepang 'Runtuh' karena Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular