
PSBB Jawa-Bali Diperketat, RI Resesi Lagi?

Dalam laporan Bank Dunia, outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2020 dan 2021 diturunkan. Produk Domestik Bruto (PDB) Tanah Air untuk 2020 diperkirakan minus 2,2% (yoy). Padahal Juni lalu diperkirakan stagnan alias 0%.
Untuk 2021, outlook perekonomian direvisi turun 40 bps menjadi 4,4% (yoy) dari prospek 4,8% (yoy) pada Juni tahun lalu. Tahun ini, Bank Dunia memproyeksikan ekonomi Ibu Pertiwi tumbuh 4,4% (yoy) didongkrak oleh seluruh pos pengeluaran baik konsumsi masyarakat dan pemerintah. Konsumsi domestik dan investasi yang tahun ini mengalami kontraksi lebih dari 2% tahun depan tumbuh lebih dari 4% (yoy).
Impor yang terkontraksi tajam tahun ini mulai tumbuh tahun depan meski hanya tipis saja di 0,5% (yoy). Defisit anggaran akan mengecil menjadi minus 5,5% PDB seiring dengan perbaikan prospek perekonomian. Namun total utang pemerintah naik menjadi lebih dari 40%.
Bagaimanapun juga masih ada risiko besar yang menghadang perekonomian Indonesia tahun ini terutama terkait pandemi Covid-19.
Lonjakan kasus Covid-19 yang terus terjadi secara signifikan, shock yang sangat besar serta pemulihan ekonomi global yang lebih rendah membuat volume perdagangan masih lambat serta penurunan harga komoditas akan membuat prospek ekonomi Indonesia lebih rendah dari perkiraan awal.
(twg/twg)