
Aktivitas Ekonomi Bikin Kasus Covid-19 Dunia Meledak

Jakarta, CNBC Indonesia- Pandemi Covid-19 masih belum berakhir dan belum menunjukan tanda penurunan kasus, bahkan di beberapa negara ada yang mengalami gelombang ketiga sehingga harus melakukan lockdown lagi. Lonjakan kasus terjadi pada periode-periode tertentu, terutama dengan meningkatnya mobilitas masyarakat.
"Jika kita menilik kasus pada negara tersebut, kasus Covid-19 mencakup lapisan masyarakat yang lebih luas dan mulai bermunculan klaster pada kegiatan sosial ekonomi yang mulai dibuka," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Selasa (05/01/2020).
Dia mencontohkan Jepang yang juga menghadapi gelombang baru dari peningkatan kasus Covid-19, banyak ditemukan di tempat kerja. Wiku juga mengingatkan keterlambatan mengantisipasi kasus yang berulang dapat terjadi karena ketidaksiapan mitigasi. Selain Jepang, Inggris juga mengalami peningkatan kasus hingga 50.000 per hari sehingga harus memperketat karantina wilayahnya.
"Mitigasi dalam penanganan Covid-19 yang baik dari kuratif penyiapan fasilitas kesehatan, dan preventif melalui protokol kesehatan. Bahkan negara yang tergolong maju dari sisi pelayanan kesehatan belum tentu bisa menopang perkembangan kasus jika tidak disertai protokol kesehatan," katanya.
Setiap upaya penanganan Covid-19 yang baik harus disertai dengan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun) dan 3T (test, trace, treat) untuk saling melengkapi dan tidak dapat ditingalkan. Dia menegaskan pemerintah Indonesia berupaya tidak mengalami pengulangan lonjakan dengan berbagai upaya, salah satunya dengan pedoman rekayasa layanan kesehatan.
"Tapi ini (peningkatan kasus) harus tetap dikendalikan karena kemampuan terbatas. Pembatasan mobilitas dalam dan luar negeri demi mencegah imported case daerah, upaya pemerintah ini tidak akan berhasil tanpa partisipasi masyarakat. Kami minta masyarakat menegakan aturan yang dibuat. kepatuhan prokes dan aturan adalah modal kita meningkatkan produktivitas yang aman Covid-19," ujar Wiku.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa