
Sempat Booming, Tren Gowes Kini Mulai Menurun?

Jakarta, CNBC Indonesia - Di awal pandemi Covid-19 atau awal tahun 2020 silam, tren aktivitas bersepeda sempat meningkat secara tajam. Tren itu terus berlanjut hingga pertengahan tahun lalu. Namun, ketika memasuki akhir tahun, trennya sempat menurun dibandingkan awal pandemi.
"Terus terang, akhir tahun ini sudah mulai menurun dari November, Desember, dari bulan-bulan sebelumnya mulai turun, karena kegiatan masyarakat sudah mulai banyak. Nggak PSBB ketat, nggak banyak di rumah, sudah banyak aktivitas-aktivitas," kata Ketua Forum Industri dan Pengusaha Sepeda Indonesia (FIPSINDO) Eko Wibowo kepada CNBC Indonesia, Selasa (5/1/21).
Sebagian masyarakat memang melampiaskan hobi akibat keterbatasan bergerak saat PSBB ketat lalu dengan bersepeda. Masyarakat memiliki kesadaran lebih agar hidup sehat ketika pandemi datang, dengan pilihan yakni bersepeda.
"Tahun lalu dan 2009 booming sepeda juga, bedanya dengan sekarang karena kesadaran kesehatan yang cukup tinggi dari masyarakat dengan isu Covid-19 dan sebagainya, mereka sudah lihat kita harus berolahraga untuk tingkatkan imun," sebut Eko
"Kedua dampak terbentuk komunitas karena banyak pertumbuhan sepeda dari kantor dan lain-lain, itu mendorong market dan nanti tergantung policy kebijakan pemerintah yang terus menggerakkan sepeda dengan saran transportasi," lanjutnya.
Namun, ketika akhir tahun lalu penurunan tren tidak bisa dihindari. Apalagi, pasokan sepeda impor juga sempat tersendat pada medio Agustus hingga Oktober silam. Alhasil, sebagian masyarakat kesulitan untuk mendapat sepeda pesanannya. Jika dihitung, sekitar 600 ribu sepeda per bulan tidak jadi masuk selama dua hingga tiga bulan.
Penyebab utamanya adalah keluar Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 68 Tahun 2020 tentang ketentuan Impor Alas Kaki, Elektronik, dan Sepeda Roda Dua dan Roda Tiga. Permendag ini ditetapkan sejak 19 Agustus 2020 dan mulai berlaku 28 Agustus 2020 dengan tujuan untuk menekan impor barang konsumsi yang masuk ke Indonesia.
"Impor ada kendala sejak bulan Agustus akhir nggak bisa impor, nggak ada barang masuk sampai Oktober akhir. Kemungkinan November Desember baru masuk. Tapi karena kelamaan tertahan, beberapa produksi dialihkan ke negara lain," sebutnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aturan Gowes Udah Rilis Nih, Cek Ketentuan Lengkapnya!