Bad News 2020

Bye 2020, Masa Terpuruknya Sektor Energi dan Tambang

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
01 January 2021 16:15
Produksi BBM jenis Pertamax di kilang Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Refinery Unit (RU) IV Cilacap setiap tahun terus mengalami peningkatan. (Dok.Pertamina)
Foto: Produksi BBM jenis Pertamax di kilang Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Refinery Unit (RU) IV Cilacap setiap tahun terus mengalami peningkatan. (Dok.Pertamina)

6. Aramco Cabut Dari Proyek Kilang Pertamina di Cilacap

Sejak April 2020 PT Pertamina (Persero) sudah putus kerja sama dengan Saudi Aramco untuk proyek pengembangan Kilang Cilacap. Batalnya kerja sama ini menurut Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati karena masalah perbedaan valuasi. Meski tidak jadi dengan Aramco, namun sudah ada beberapa calon mitra yang melakukan pendekatan.

"RDMP Cilacap sudah putus, karena memang perbedaan valuasi jauh US$ 1,1 billion terhadap nilai buku, kami sudah selesai. Ada beberapa partner yang hari ini sudah approach," ungkap Nicke saat rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR RI, Rabu, (01/07/2020).

Nicke mengatakan kerja sama dengan Aramco ini berbahaya jika dilanjutkan lantaran menurunkan nilai aset dari Pertamina karena kerja sama ini menggunakan nilai valuasi yang lebih rendah ketimbang dengan valuasi aset saat ini.

"Jadi permasalahannya dari perbedaan valuasi. Bagaimana valuasi menilai dari eksisting kilang Cilacap ini ada perbedaan harga US$ 1,1 miliar. Itu kalau dibandingkan dengan nilai buku, itu kan aset BUMN," kata Nicke.

"Jadi itu tidak mungkin kita bisa lepas karena di bawah nilai buku yang angkanya sebesar itu tentu akan bahaya. Oleh karena itu kita sepakat untuk tidak sepakat. Jadi kita putus pisah baik-baik di akhir April," lanjutnya.

Meski batal dengan Aramco, Nicke menegaskan jika pihaknya akan terus melanjutkan untuk konversi dari EURO 2 Ke EURO 5. Setelah ada beberapa partner yang melakukan pendekatan, Pertamina akan melakukan seleksi.

"Kami akan lakukan partner selection tapi program akan kami lakukan convertion karena mandatory. Kalau nunggu-nunggu kami ditegur. Di sana nggak ramah lingkungan," jelasnya.

Pengembangan Kilang Cilacap digadang-gadang akan meningkatkan kapasitas Kilang Cilacap dari 348 ke 400 ribu barel per hari. Rencana investasi dengan Saudi Aramco pun dijajaki sejak 2014 dengan drama yang berputar-putar, mulai dari masalah insentif sampai harga valuasi yang tak cocok.

Soal valuasi ini, sempat memanas sejak tahun lalu sebab Aramco diketahui menawar separuh dari valuasi yang disepakati sebelumnya. Investasi ditawar setengah harga, tentu tidak mudah buat Pertamina. Keduanya pun menunjuk konsultan independen dan terus beradu soal nilai valuasi ini. Terakhir nilai ini dikaji sampai April lalu.

Sementara itu, Praktisi Migas dari Bimasena Energy Team yang juga Eks Bos Pertamina Ari Soemarno sangat menyayangkan cabutnya Aramco dari proyek kilang di Cilacap.

Pasalnya Aramco adalah partner yang sangat strategis dan berpengalaman. Ia mencontohkan beberapa negara lain bisa sukses melakukan lobi-lobi dengan Aramco hingga akhirnya deal untuk investasi, misalnya saja Malaysia, China, dan Korea.

"Bagi saya investor selalu nyari yang bisa jamin investasinya. Dia punya standar investasi, misal saya investasi harus ada pengembalian rate of return sekian. Pertamina punya standar yang sama kalau saya investasi saya harus punya pengembalian investasi berapa," tegasnya.

Ari mempertanyakan kenapa valuasi nilai ini bisa tidak ketemu. Hal ini yang perlu dievaluasi apa yang menyebabkan. Jika melihat Aramco yang mau investasi di negara lain, mestinya di Indonesia mau juga.

"Nggak bisa dong, kalau valuasi saya yang paling bener you harus nyampe ini ya nggak bakal ketemu. Bagaimana cara mempertemukan, apa yang menghambat selama ini. Semua harus terbuka, termasuk Pertamina," paparnya.

Ia kembali menegaskan agar pemerintah beserta Pertamina duduk bersama dan membuat buku putih terkait proyek. Apa saja kendala dan jalan keluar terkait dengan permasalahan investasi kilang yang sudah menjadi masalah bertahun-tahun. Identifikasi satu per satu permasalahan dan jalan keluarnya.

(wia)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular