
BNN Ungkap Alasan RI Jadi Bidikan Bandar Narkoba Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Biro Humas & Protokol Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Brigjen Pol Sulistyo Pudjo mengatakan Indonesia menjadi sasaran empuk untuk pengedaran narkoba karena pasar di Indonesia tumbuh sangat cepat.
"Penduduk 265 juta, ini kemudian pertumbuhan ekonomi terbaik. Kawasan Asia Tenggara terbaik. Dengan adanya penduduk yang besar, demand, pasarnya ini yang menyebabkan Indonesia dilirik oleh bandar besar di dunia," katanya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (30/12/2020).
Menurut Pudjo, masalah peredaran narkoba ini seperti skema pasar, ada permintaan dan penawaran. Jika pasar bertambah, maka otomatis harga yang diminta juga akan naik. Sebaliknya, jika pasokan bertambah, maka harga akan turun.
"Kita tekan betul, jangan sampai kita terjadi ketidakmampuan memotong suplai. Suplai yang akan masuk ke Indonesia dan ada di wilayah Indonesia ditekan seminimal mungkin," tegasnya.
Untuk itulah, diperlukan ketahanan keluarga yang menjadi salah satu kunci dalam memberantas peredaran narkoba. Dia mengatakan, sebagai orang tua, jangan sampai tidak memahami kondisi anggota keluarga, dalam hal ini anaknya ketika berada di rumah.
Tak sampai situ, ketahanan sebuah kota juga menjadi salah satu hal yang harus diawasi. Apalagi, wilayah Indonesia menurutnya rentan terhadap pasokan dari wilayah luar.
"Ada juga bagaimana caranya menggiatkan kegiatan di universitas agar resiliensi terhadap narkoba. Jangan sampai mengedarkan di universitas," pungkasnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ayo Hidup Sehat Tanpa Narkoba!