'Meledak' Lagi! Kasus Covid-19 RI Bertambah 7.514 Sehari

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
23 December 2020 16:19
Antrean calon penumpang pesawat yang melakukan test rapid  di Shelter Kalayang Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (21/12/2020). Antren panjang ini terjadi karena banyak penumpang yang ingin melakukan rapid test antigen yang disediakan pihak bandara. Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta sempat ramai tadi pagi. Antrean mengular karena antrean rapid test penumpang. Pantauan CNBC pukul 11.30 terlihat antrian namun sudah kondusif. Sejumlah calon penumpang yang menunggu di luar area ruang test bisa duduk. Jelang liburan Natal dan akhir tahun, pemerintah menerapkan syarat minimal berupa hasil tes rapid antigen bagi traveler yang mau bepergian naik kereta api, pesawat terbang hingga kendaraan pribadi. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Antrean calon penumpang pesawat yang akan melakukan Rapid Test Antigen dan PCR di Shelter Kalayang Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (21/12/2020). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 per hari ini, Rabu (23/12/2020) bertambah sebanyak 7.514, sehingga total positif mencapai 685.639 orang.

Berdasarkan data Kemenkes yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19, ada 66.914 suspek, 52.672 spesimen dari 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota.

Adapun jumlah sembuh bertambah 5.981, menjadi 558.703, sementara penambahan meninggal dunia sebanyak 151 orang sehingga menjadi 20.408 meninggal dunia.

Jumlah terbesar total konfirmasi positif masih DKI Jakarta yang bertambah 1.954 orang sehingga menjadi 167.842.

Kemudian, disusul Jawa Tengah bertambah 912, sehingga menjadi 74.492 orang. Lalu Jawa Barat bertambah 903 menjadi 76.492 orang.

Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan adanya tren memburuk, karena adanya kenaikan jumlah kasus positif Covid-19 mingguan sebesar 12,1%.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penyebab adanya kenaikan kasus positif virus corona secara nasional itu, karena masyarakat dianggap tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

Perkembangan kasus positif mingguan, memperlihatkan kurang baik. Ada peningkatan kasus 12,1% di nasional dibandingkan minggu sebelumnya. Peningkatan memburuk ini karena masih kurang patuhnya masyarakat terhadap protokol kesehatan,"jelas Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa kemarin (22/12/2020).


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular