Taiwan Kebobolan! 8 Bulan Bebas, Kini Corona Ngamuk Lagi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 December 2020 17:30
Infografis: Tanpa Lockdown Taiwan-Korsel Kendalikan Corona
Foto: Infografis/Tanpa Lockdown Taiwan-Korsel Kendalikan Corona/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Taiwan kembali mencatat kasus penularan lokal Covid-19 setelah lebih dari delapan bulan tidak ada kasus penularan baru. Kasus baru ini mengakhiri rekor Taiwan sebagai wilayah tanpa infeksi domestik di dunia.

Dalam briefing pada Selasa (22/12/2020), Menteri Kesehatan Chen Shih-chung mengatakan seorang wanita berusia 30 tahun dipastikan terjangkit Covid-19 di Taiwan. Infeksi lokal terakhir di Taiwan sendiri muncul pada 12 April lalu.

Menurut Chen, kasus lokal baru berulang kali terjadi antara 7 Desember dan 12 Desember, yang kemungkinan terpapar oleh seorang pilot dari Selandia Baru yang terjangkit Covid-19 dari luar negeri sebelum melakukan perjalanan ke Taiwan.

Sementara dalam pernyataannya, Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan mengatakan pejabat kesehatan telah mengidentifikasi 167 orang lainnya yang terkena kasus terbaru sebelum diisolasi. Laporan Bloomberg mengatakan pasien tersebut adalah karyawan afiliasi Quanta Computer Inc. Quanta sejak itu memperketat aturan jarak sosial dan lainnya.

Polisi melacak kasus terbaru setelah menyelidiki semua orang yang berhubungan dengan pilot sebelum dinyatakan positif. Dua kasus lain yang dikonfirmasi tertular virus dari pilot saat bekerja dengannya dalam penerbangan dari Amerika Serikat ke Taiwan pada 15 Desember.

Munculnya kembali wabah lokal mengancam salah satu kisah sukses Taiwan dalam perang global melawan pandemi. Taiwan telah berhasil mempertahankan jumlah total kasusnya menjadi 770, dengan hanya tujuh kematian.

Ini dilakukan melalui kombinasi pembatasan perjalanan ke pulau itu pada awal wabah dan menerapkan strategi karantina dan pelacakan kontak yang ketat. Taiwan saat ini memegang posisi No. 2 di Peringkat Ketahanan Covid menurut Bloomberg.

Namun, penyebaran virus corona di seluruh dunia yang terus berlanjut membuat otoritas Taiwan harus tetap waspada. Sejak kasus terakhir penularan di dalam negeri pada April, lebih dari 300 kasus telah dibawa oleh orang yang kembali dari luar negeri.

Ketiadaan virus berarti kehidupan dapat berlanjut seperti biasa di Taiwan, sebuah pulau sekitar 80 mil di lepas pantai tenggara China. Kantor, sekolah, dan bisnis sebagian besar tetap buka karena pemerintah menghindari penerapan lockdown, meskipun penggunaan masker masih sangat dianjurkan.

Penanganan wabah Taiwan yang berhasil berarti menghindari kerusakan ekonomi, menempatkannya di antara beberapa tempat yang masih dapat memprediksi pertumbuhan tahun ini.

Industri perjalanan domestik juga mengalami kerugian, dengan 24 juta orang Taiwan tidak dapat bepergian ke luar negeri untuk liburan karena pembatasan. Sementara itu, permintaan eksternal untuk teknologi Taiwan, rumah bagi Hon Hai Precision Industry Co, produsen utama iPhone, dan banyak pembuat chip, tetap kuat karena orang membeli laptop dan komputer tablet untuk bekerja dan belajar dari rumah.

Ekonomi kemungkinan akan tumbuh sekitar 2,3% tahun ini, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, sangat kontras dengan kebanyakan negara maju lainnya di seluruh dunia yang diperkirakan akan jatuh ke dalam resesi.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular