Saat Sertijab, Risma Mengenang Perjuangannya Tutup Gang Dolly

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
23 December 2020 17:05
Menteri Sosial, Tri Rismaharini (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Sosial, Tri Rismaharini (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengenang perjuangannya menutup lokalisasi prostitusi Gang Dolly, yang merupakan lokalisasi prostitusi terbesar di Asia Tenggara yang ada di Surabaya, Jawa Timur.

Risma mengatakan, dirinya banyak menerima ancaman ke diri beserta keluarganya setelah dirinya menutup Gang Dolly. Hal itu diceritakan Risma sekaligus untuk memotivasi dirinya untuk bisa bekerja bersungguh-sungguh dalam bekerja sebagai Menteri Sosial.

Seperti diketahui, salah satu tugas Menteri Sosial adalah merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan penanganan fakir miskin.

Oleh karena itu, Risma mengakui saat tugas Mensos telah diembannya, dia ingin mengaplikasikan beberapa program yang sebelumnya juga telah dijalankan saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya periode 2010-2020.

"Kalau niat kita baik, Tuhan tidak akan menutup mata. Mungkin kadang nggak langsung ke diri kita, tapi anak atau cucu kita. Jadi tidak usah khawatir," ujarnya usai melakukan serah terima jabatan oleh Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendy kepada Tri Rismaharini, di Gedung Kemensos, Rabu (23/12/2020).

"Saat menutup Dolly, berat bagi saya, saya diancam dibunuh. Setiap sore ada ular di depan rumah. Ada warga menuntut Rp 1 triliun, ya saya ikuti semuanya. Tapi yang bela saya warga Dolly semua, mereka masuk ke pengadilan. Warga Dolly itu sekarang senang banget," kata Risma melanjutkan.

Ketika kini menjabat sebagai Mensos, Risma mengakui tidak akan mengubah pola kerjanya seperti saat dahulu menjadi Wali Kota Surabaya. Diakui Risma, dia merupakan sosok yang tegas, selalu datang pagi dan pulang paling belakangan.

Kendati demikian, Risma mengimbau kepada jajarannya untuk tidak usah sungkan berdiskusi dengan dirinya. Risma juga meminta kepada jajarannya untuk bisa bekerja secara efisien untuk bisa menekan biaya operasional kepegawaiannya.

Menurutnya ini dilakukan agar biaya operasional yang terkesan untuk dihambur-hamburkan itu bisa dialokasikan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

"Jangan kaget kalau saya datang pagi sekali. Tidak apa-apa kalau teman-teman datangnya agak terlambat. Saya suka berangkat pagi, pulang paling malam. Jadi jangan sungkan kalau sudah waktunya pulang, ya pulang tidak apa-apa," ujarnya.

"Kalau bisa, biaya bisa efisien di kantor ini, sehingga sisanya bisa kita gunakan untuk menolong orang lain. [...] Ayo mulai sekarang kita niatkan berbuat lebih banyak lagi kebaikan-kebaikan supaya Tuhan juga memberikan perhatian ke kita, karena kita selalu berbuat baik," tuturnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masuk Bursa Menteri Sosial Kabinet Jokowi, Risma Bungkam!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular