Mohon Maaf, Kejayaan Blok Cepu Sudah Lewat!

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
23 December 2020 08:25
Blok Cepu, (Detikcom)
Foto: Blok Cepu, (Detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Masa kejayaan produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu di Jawa Timur yang dioperasikan Exxon Mobil Cepu Ltd bakal segera berakhir. Produksinya akan mulai turun pada pertengahan tahun depan.

Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno mengatakan penurunan produksi minyak Blok Cepu pada pertengahan tahun depan ini sesuai dengan perkiraan tingkat penurunan alamiahnya.



"Dari hasil pembahasan Work Program & Budget (WP&B) 2021 memang produksi yang dari Lapangan Banyu Urip akan turun perkiraan mulai dari pertengahan tahun 2021 sesuai perkiraan decline rate-nya," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (22/12/2020).

Penurunan produksi ini, imbuhnya, terjadi secara alamiah yang disebabkan oleh turunnya tekanan reservoir. Namun sayangnya dia masih enggan menyebutkan perkiraan produksi minyak di Blok Cepu pada tahun depan.



"Saya nggak hafal angkanya. Ya semua itu karena memang natural decline atau penurunan alamiah," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, plato atau produksi puncaknya masih terjadi saat-saat ini yakni berada di kisaran 228.000-230.000 barel per hari (bph).

"Saat-saat ini sekitar 228.000-230.000 bph. Mungkin sampai pertengahan atau akhir 2021. Setelah itu, akan mulai menurun gradually (bertahap) pelan-pelan sekali," kata Julius.

Sebelumnya, Exxon Mobil didorong untuk menggenjot produksi Blok Cepu hingga 235.000 bph. Bila tahun depan produksi menurun, maka artinya target produksi maksimal tersebut sulit tercapai.

Menanggapi hal ini, Julius mengatakan target produksi minyak sebesar 235.000 bph adalah target maksimal produksi sesuai dengan Persetujuan Layak Operasi (PLO) untuk fasilitas permukaan dari Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM.

"Kalau kemampuan produksinya, ya tergantung operasional sumur yang sampai sekarang masih dijaga sekitar 229.000-230.000 bph sambil terus melakukan operation surveillance (pengawasan) yang ketat supaya safe semuanya baik surface maupun subsurface," jelasnya.

Berdasarkan data SKK Migas, hingga akhir September 2020, produksi terangkut (lifting) minyak Blok Cepu merupakan lifting blok minyak terbesar di Tanah Air. Tercatat hingga 30 September 2020, rata-rata lifting minyak di Blok Cepu mencapai 215.202 bph atau sekitar 97,8% dari target dalam APBN yang dipatok 220.000 bph. Adapun realisasi lifting minyak rata-rata Blok Cepu pada 2019 mencapai 217.644 bph.

Posisi kedua ditempati rivalnya yaitu Chevron Pacific Indonesia yang mencatatkan lifting sebesar 176.298 bph atau melebihi target APBN yang dipatok 170.000 bph dari Blok Rokan, Riau. Tahun lalu lifting minyak dari Blok Rokan ini mencapai 190.131 bph.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi Andalan RI, Produksi Blok Cepu Makin Melesat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular