RS Mulai Penuh! Sulit Tampung Pasien Jika Ada Lonjakan Lagi

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
21 December 2020 21:03
Petugas medis melayani pasien di RS Universitas Indonesia, Jakarta, Senin (2/6/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Petugas Medis dengan menggunakan APD melayani pasien di RS Universitas Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia- Liburan panjang seringkali berdampak pada lonjakan kasus positif pada 10-14 hari setelahnya. Banyaknya pasien yang dirawat pun membuat kapasitas rumah sakit ataupun fasilitas kesehatan penuh dan kewalahan dalam menangani pasien.

Direktur Medik RS PGI Cikini dr. Inolyn Panjaitan bahkan mengatakan Rumah Sakit Cikini, Jakarta yang sudah menjadi rujukan sejak April 2020 mulai penuh dan kesulitan memenuhi permintaan ICU. Kondisi ini terutama sejak lonjakan pasien pada libur panjang akhir Oktober 2020. Bahkan dia tidak bisa memastikan faskes dapat menampung jika terjadi lonjakan kasus pada liburan natal dan tahun baru.

"Kami saat ini dari pihak medis memohon pada masyarakat, bukannya kami anti liburan tetapi kami mohon menahan diri agar di rumah saja. Peningkatan jumlah kasus itu sepertinya dikaitkan dengan perubahan sifat virus dari yang kami observasi dan disertai dengan kapasitas rumah sakit yang semua penuh," kata Inolyn, Senin (21/12/2020).

Meski belum ada kepastian data, dia menyatakan setiap peningkatan kasus yang ada karakteristik virusnya pun berbeda dari yang sebelumnya.

"Kalau sebelumnya bisa dengan ada obat tertentu, tetapi ketika kasus naik lagi dikasi obat yang sama belum tentu bisa jadi artinya seperti berubah sifat. Di luar negeri ada penelitian virusnya berubah sifat," tambahnya.

Dengan peningkatan jumlah kasus dikaitkan dengan perubahan sifat virus berdasarkan observasi yang dilakukan, kapasitas rumah sakit pun hampir semua penuh. Dia khawatir dengan kondisi ini, karena sebelum liburan sudah penuh jika sudah libur panjang maka ada potensi kenaikan.

Inolyn juga menyayangkan masyarakat yang masih tidak patuh protokol kesehatan seperti #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan dengan sabun karena menganggap virus ini hanya rekayasa. Dia menegaskan virus ini nyata dan sudah banyak memakan korban sehingga protokol kesehatan mutlak harus dipatuhi.

"Kami mohon pada semua pihak mungkin semua sudah jenuh tapi tolonglah kami mohon di rumah saja dulu, dan kalau sakit tolong jangan sembunyikan segera periksakan diri. Kalau liburan dan ada peningkatan kasus kami tidak tahu bagaimana melayani masyarakat," ujar Inolyn.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Positif Corona Meningkat, Okupansi Rumah Sakit 66%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular