
Kasus Positif Corona Meningkat, Okupansi Rumah Sakit 66%

Jakarta, CNBC Indonesia- Tingkat keterisian tempat tidur Rumah Sakit (Bed Occupancy Rate) untuk penanganan Covid-19 di Indonesia mencapai 66%. Idealnya BOR di RS berada di kisaran 60-80% per bulan, dan kapasitas RS penanganan Covid-19 berbeda dengan RS umum.
"Masih ada penyangga 14% lagi menuju 80%. Jika memang mencapai angka ini tentunya ada RS lain yang disiapkan untuk menangani Covid-19 dengan persiapan matang," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Kamis (13/08/2020).
Wiku menegaskan saat ini kondisi penanganan Covid-19 di Indonesia masih terkendali, namun masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan. Dengan begitu Rumah Sakit difokuskan untuk menangani kasus yang berat, sementara kasus yang ringan bisa menjalankan isolasi mandiri dengan pengawasan fasilitas kesehatan.
Wiku menjabarkan selama 30 hari, dari 13 Juli sampai 12 Agustus jumlah kasus aktif di Indoensia cenderung menurun. Satgas mencatat ada 39.290 orang kasus aktif atau 29,85%, dan berada di bawah standar dunia 30,5%. Kasus aktif artinya kasus yang masih dalam perawatan baik di RS ataupun isolasi mandiri.
Jumlah kasus aktif pun jauh berkurang dibandingkan 13 Juli 2020 ketika kasus aktif masih 47,59%, pada 3 Agustus 33,23%, dan pada 12 Agustus 29,85%. Meski kasus aktif menurun, Wiku menegaskan masyarakat tetap harus waspada karena masih bisa meningkat di masa yang akan datang jika lengah dan tidak menjalankan protokol kesehatan.
Saat ini ada 9 kabupaten/kota dengan kasus aktif di atas 1.000 orang, dengan angka paling tinggi Jakarta Pusat sebesar 2.213 orang, kemudian Jakarta Utara 1.775 orang, dan Kota Semarang 1.681 orang. Sementara yang lainnya, kota Makassar 1.511 orang Kota Medan 1.377 orang, Jakarta Selatan 1.309 orang, Jakarta Timur 1.305 orang, Kota Surabaya 1.283 orang, dan Jakarta Barat 1.268 orang.
"Ini terlihat daerah ini adalah daerah perkotaan dengan jumlah penduduk padat, yang perlu jadi perhatian kita semua adalah tidak boleh lengah. Tetap berupaya agar kasus aktif ini bisa ditanggulangi bersama dan menyusul kabupaten/kota lainnya yang mampu menurunkan kasus aktifnya, kemudian," kata Wiku.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak