Waduh, Harga Cabai Rawit Bakal Bikin Emak-Emak Sakit Hati!

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
21 December 2020 18:15
Bongkar Muat Cabai Merah di Pasar Kramat Jati (CNBC Indonesia/Tris Susilo)
Foto: Bongkar Muat Cabai Merah di Pasar Kramat Jati (CNBC Indonesia/Tris Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bahan pangan masih terus melambung dan diperkirakan bakal memiliki andil besar terhadap inflasi di penghujung tahun ini. Meskipun libur panjang akhir tahun dipangkas dan masih ada pandemi, tren musiman kenaikan harga pangan jelang penutupan tahun masih terjadi.

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Desember 2020, perkembangan harga pada bulan Desember 2020 diperkirakan inflasi sebesar 0,36% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi 2020 sebesar 1,60%(yoy).

Penyumbang utama inflasi yaitu cabai merah sebesar 0,08% (mtm), telur ayam ras sebesar 0,06% (mtm), cabai rawit sebesar 0,04% (mtm), tomat sebesar 0,03% (mtm), daging ayam ras sebesar 0,02% (mtm), minyak goreng, jeruk, wortel, dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01% (mtm).

Apabila mengacu pada data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, setidaknya tercatat ada enam bahan pangan yang mengalami kenaikan lebih dari 10% dibanding bulan sebelumnya. 

Komoditas tersebut tak lain dan tak bukan merupakan komoditas yang telah diproyeksikan oleh BI akan memiliki kontribusi inflasi yang besar. Harga cabai, baik merah maupun rawit telah melesat lebih dari 30% dalam sebulan terakhir. 

Harga cabai rawit merah kini di pasaran tradisional Tanah Air sudah tembus Rp 56 ribu/kg atau naik 43% dalam sebulan terakhir, sedangkan untuk harga cabai rawit hijau naik 41% menjadi ke Rp 47 ribu/kg.

Untuk cabai merah keriting dan cabai merah besar kenaikannya masing-masing mencapai 36% dan 34%. Saat ini rata-rata harga cabai merah keriting di pasar tradisional domestik dibanderol di Rp 53 ribu/kg. Harga cabai merah besar hampir menyentuh Rp 58 ribu/kg.

Untuk komoditas unggas, harga daging ayam dan telur ayam masing-masing melesat dobel digit sebesar 12% dan 10%. Harga daging ayam saat ini sudah menyentuh Rp 36 ribu/kg dan untuk telur ayam hampir menyentuh Rp 29 ribu/kg. 

Kenaikan permintaan akhir tahun akibat faktor musiman bisa jadi salah satu pemicu naiknya harga. Namun dari sisi pasokan untuk komoditas hortikultura seperti cabai adanya hujan lebat akibat La Nina memang menjadi ancaman terhadap produksi cabai di berbagai daerah terutama Jawa. 

Hujan yang lebat dan potensi banjir selain menyebabkan lahan pertanian terendam dan gagal panen juga membuat stok mudah busuk saat pengiriman. Pola distribusi yang panjang juga membuat cabai termasuk ke dalam komoditas yang memiliki margin perdagangan dan pengangkutan (MPP) yang tinggi. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa komoditas bawang merah dan cabai merah memiliki MPP yang tinggi. MPP adalah selisih total antara penjualan dengan pembelian sebagai kompensasi kepada pedagang yang menjadi penyalur komoditas.

MPP cabai merah bahkan mencapai 61,31% pada 2019. Sementara di saat yang sama MPP bawang merah juga mencapai 38,01%.

MPP kedua komoditas hortikultura tersebut jauh lebih tinggi ketimbang komoditas beras (22,34%) dan daging ayam ras (25,53%). Pola perdagangan cabai merah dan bawang merah memang memiliki rantai distribusi yang lebih panjang dari daging ayam ras segar.

Untuk dapat sampai di tangan konsumen akhir, bawang merah dan cabai merah harus berpindah tangan sebanyak tiga kali. Pertama dari petani kemudian lanjut ke pedagang pengepul yang selanjutnya diteruskan ke pedagang eceran. Setelah dari pedagang eceran barulah sampai ke tangan konsumen.

Hal tersebut jelas berbeda dengan pola distribusi perdagangan daging ayam ras segar yang harus melalui produsen dan pedagang eceran saja untuk bisa sampai di tangan konsumen akhir.

Kombinasi pola distribusi yang memiliki cabang lebih banyak, menipisnya pasokan di pasar akibat produksi rendah dan jalur distribusi yang terganggu hingga kenaikan permintaan membuat harga cabai dan bawang merah seringkali melambung.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Menakuti, La Nina Bisa Bikin Harga Pangan 'Terbang'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular