Internasional

Varian Baru Corona di Inggris, Negara Asia Tutup 'Gerbang'?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
21 December 2020 16:10
FILE - In this Sunday March 22, 2020 file photo British Prime Minister Boris Johnson gestures during his daily COVID 19 coronavirus press briefing to announce new measures to limit the spread of the virus, at Downing Street in London. The British prime minister's office says Boris Johnson will return to work Monday April 27, 2020, two weeks after he was discharged from a London hospital where he was treated for the new coronavirus. (Ian Vogler / Pool via AP, File)
Foto: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. (Ian Vogler / Pool via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ditemukannya jenis baru dari virus corona Covid-19 di Inggris telah menyebabkan beberapa negara menutup sementara semua akses transportasi seperti penerbangan. Namun mayoritas negara di benua kuning, Asia, masih mempertimbangkan apakah hal tersebut perlu.

Dilansir dari Reuters, beberapa negara Asia masih membuka akses penerbangannya dengan Inggris. Tetapi, tetap saja pelancong diwajibkan untuk menjalani protokol kesehatan.

Korea Selatan (Kosel) misalnya, negeri itu mengatakan pada hari Senin (21/12/2020), bahwa pihaknya sedang meninjau langkah-langkah baru untuk penerbangan dari Inggris. Salah satunya menguji dua kali mereka yang datang dari negeri itu sebelum mereka dibebaskan dari karantina.

Di India, negeri Bollywood itu belum masih mempertimbangankan untuk menutup ketibaan orang dari Inggris. Sejauh ini Inggris masih merupakan salah satu dari 23 negara yang diizinkan India untuk melakukan "travel bubble".

Semenara itu Jepang, di mana pada prinsipnya kedatangan dari Inggris sudah dilarang, pemerintah telah mengatakan akan tetap 'berhubungan dekat' dengan London serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melihat bagaimana jenis virus baru itu menyebar.

Sebelumnya, varian baru virus corona ditemukan di Inggris. Varian itu menyebabkan virus menyebar lebih cepat dari sebelumnya hingga 70%.

Ledakan kasus varian ini terjadi di tenggara Inggris. Hal ini membuat kerajaan itu memberlakukan pembatasan baru di beberapa negara bagian guna mengendalikan penyebaran.

Sejak kemarin, sebanyak 23 negara sudah menutup hubungan udara, bahkan darat dan laut, dengan Inggris. Dari Eropa, ada Prancis dan Jerman, sedangkan dari Timur Tengah ada Arab Saudi dan Israel.


(sef/sef) Next Article Ada Apa Ini? Ramai-Ramai Negara Blokir Inggris

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular