RI Gandeng Uni Emirat Arab, 1.000 Tenaga Medis Bakal Dikirim

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
16 December 2020 11:12
Luhut Pastikan Putra Mahkota UEA Jadi Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru.
Foto: Ilustrasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dan Uni Emirat Arab (UEA) menjalin kerjasama untuk meningkatkan keterampilan tenaga medis Indonesia. Terutama pekerja migran Indonesia (PMI) agar mampu bersaing dengan tenaga medis dari negara lainnya.

Kerjasama ini ditandai dengan ditandatanganinya Nota kesepahaman (MoU). Nota Kesepahaman ini merupakan komitmen dari kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi dengan Kedutaan Besar UEA di Jakarta.

KBRI UAE memfasilitasi perjanjian kerja sama ini sebagai upaya meningkatkan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil dan profesional di UEA.

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan, kerja sama ini memiliki makna yang sangat strategis. Penandatanganan MoU ini terkait dengan 5 perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo dengan UEA, salah satunya terkait penyediaan jasa tenaga kerja Indonesia ke UEA.

"Harapannya kerja sama ini berkesinambungan dan terus menerus," kata dia melalui keterangan resmi, Rabu (16/12/2020).

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis mengatakan, nota kesepahaman ini hasil dari diskusi dengan dengan para direktur rumah sakit yang berkeinginan besar agar tenaga medis dari Indonesia bisa dikirim ke UEA.

"Kedutaan Indonesia menargetkan 1.000 orang tenaga kerja kesehatan dalam rentan waktu 2 tahun yaitu tahun 2021- 2022," jelasnya

Menurut Husin, selama ini banyak tenaga medis atau perawat berasal dari India dan Filipina yang bekerja di UAE. Karena itu, peningkatan skill tenaga medis asal Indonesia diharapkan dapat meningkatkan daya saing pekerja migran asal Indonesia di UAE.

Terutama, karena Indonesia dan UEA memiliki hubungan bilateral yang sangat baik.
Maka, untuk mencapai target itu, Husin telah berkoordinasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir agar kementerian berkontribusi untuk memenuhi target pencapaian 1.000 tenaga kerja kesehatan.

Adapun MoU ini ditandatangani oleh PT Binawan Inti Utama sebagai perwakilan Indonesia dan National Ambulance sebagai perwakilan dari UEA.

Bahkan untuk mendukung kesuksesan program pendidikan, pelatihan, dan penempatan tenaga kesehatan Indonesia ke luar negeri ini, Binawan Inti Utama sudah melakukan kerja sama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan berbagai lembaga profesi tenaga kesehatan lainnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indonesia Teken Kontrak Beli LPG Dari ADNOC Rp 28 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular