Luhut Soal Kereta Cepat JKT-BDG: RI Harus Belajar dari China

Hidayat Arif Subakti, CNBC Indonesia
15 December 2020 15:11
Menteri Luhut Binsar Pandjaitan, sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim, di Kantor KKP, Jakarta.
Foto: Luhut Binsar Pandjaitan (Dokumentasi Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri acara penembusan Tunnel #1 Halim, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung secara virtual, Selasa (15/12/2020). Saat memberikan sambutan, Luhut kembali berbicara soal urgensi proyek tersebut.

"Proyek Kereta Cepat JKT-BDG adalah mega proyek sekaligus sebagai proyek pionir kerja sama dua negara, yaitu Indonesia-China. Proyek dengan konsep utama pembangunan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, yaitu kecepatan dan pemerataan pembangunan," ujarnya.

"Maka proyek transportasi seperti Kereta Cepat JKT-BDG adalah proyek yang sangat penting yang menjadi perhatian kita bersama. Besar harapan saya untuk bapak ibuagar semangat dalam menyukseskan pembangunan proyek ini dan proyek-proyek lainnya," lanjut Luhut.

Ia pun teringat proyek itu dimulai kala dirinya masih menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP). Ketika itu, banyak perbedaan yang timbul perihal proyek tersebut.

"Tapi diputuskan untuk dilaksanakan dan ini adalah wujud dari team work. Dengan team work kita yang bagus di antara kita sendiri kemudian teman-teman dari China ini, proyek bisa lanjut seperti ini. Saya berharap sinergi ini terus berjalan, sinergi antara kita dan sinergi kita dengan teman-teman dari China," ujar Luhut yang juga eks Dubes RI untuk Singapura tersebut.

"Kita harus belajar gimana China begitu cepat bekerja. Kita harus belajar dari situ. Saya paham betul gimana isu terkait investasi, pembebasan lahan, perizinan, permasalahan konstruksi, hubungan ke masyarakat, dan masalah lainnya, dan masalah yang komplek, dan koordinasi yang baik ini semua bisa memecahkan masalah itu, dan sekarang kita lihat kita jalan ke depan," lanjutnya.



Ke depan, menurut Luhut, masih banyak tantangan dalam proyek Kereta Cepat JKT-BDG. Mulai dari persiapan operasional, isu pendanaan, dan tantangan-tantangan lainnya.

"Semua ini dapat terwujud selama kita bisa mengemban amanah dengan semangat meringankan langkah satu sama lain dan bekerja sama memberikan kontribusi terbaik tidak hanya pada proyek Kereta Cepat JKT-BDG namun juga seluruh proyek pemerintah," ujar Luhut.

"Saya minta kita untuk melakukan efisiensi dalam setiap cost yang kita lakukan karena saya melihat masih ada cost yang bisa kita kurangi untuk membuat proyek kita lebih rapi," lanjutnya.

Lebih lanjut, Luhut berharap Kereta Cepat JKT-BDG bisa menjadi infrastruktur transportasi massal yang modern dan mampu memecahkan masalah menjawab tuntutan mobilitas serta meningkatkan produktivitas masyarakat yang berdampak positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat serta berkesinambungan.

"Kita tidak melihat proyek ini satu dua tahun saja tapi Jawa akan menjadi satu kesatuan yang memerlukan kereta api cepat semacam ini. Dan saya berharap Kereta Cepat JKT-BDG bisa berlanjut ke depan lagi," kata Luhut.

"Ke depan saya ingin menyampaikan proyek berskala besar tentu memiliki tantangan yang besar. Oleh karena itu perencanaan detail dan matang wajib dilaksanakan dalam proses awal proyek untuk menjamin pelaksanaanya. Mari sama sama kita kawal proyek ini supaya proyek Kereta Cepat JKT-BDG bisa selesai tepat waktu," lanjutnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Jajal KA Cepat: JKT-Bandung 300 Km/Jam, Kurang 1 Jam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular