Internasional

Waspada, Drone Canggih AS Keluyuran di Laut China Selatan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
15 December 2020 15:55
MQ-4C Triton
Foto: MQ-4C Triton

Jakarta, CNBC Indonesia - Pesawat tanpa awak atau drone milik Amerika Serikat (AS) dikabarkan terbang di wilayah Laut China Selatan (LCS). Pesawat itu dikabarkan masuk melalui wilayah udara Taiwan.

Mengutip Taiwan News, kabar itu disampaikan oleh akun Twitter pemerhati penerbangan militer @civmilair. Dalam laporan, disebut bahwa pesawat berjenis Northrup Grumman MQ-4C Triton dan terbang Senin (14/12/2020) pagi waktu setempat.

[Gambas:Twitter]

"Pada pukul 4:41 Senin pagi, pengintai pesawat CivMilAir memposting tweet yang mengklaim bahwa Angkatan Laut AS Northrup Grumman MQ-4C Triton beroperasi di atas LCS, pada ketinggian 45.950 kaki," tulis laporan itu

Ini adalah penampakan kedua Triton di Laut Taiwan bulan ini. Sebelumnya, drone serupa juga dilaporkan terbang Rabu (9/12/2020) lalu.

Hal ini mengonfirmasi bahwa Washington serius dalam pemakaian drone untuk memantau gerak-gerik Beijing di LCS. Pekan lalu, Negeri Paman Sam menyatakan siap untuk menerbangkan drone dengan teknologi tak berawak untuk bertempur dengan Beijing tahun 2021, kalau pecah perang.

"Kami sedang mendemonstrasikan untuk awal 2021 agar dapat menjalankan pertempuran armada yang berpusat pada (teknologi) tak berawak," kata Laksamana Muda Robert Gaucher, seorang direktur di markas besar maritim AS Armada Pasifik, dikutip dari Express, Senin (14/12/2020).

"Itu akan ada di laut, dan di bawah laut, saat kami akan mendemonstrasikan bagaimana kami dapat menyelaraskan diri dengan (AS Indo-Pacific Command) mengarahkan untuk menggunakan eksperimen untuk mendorong kematian."

China mengklaim hampir seluruh wilayah LCS dengan konsep sembilan garis putus-putus (nine-dash line) dan memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih dengan beberapa negara ASEAN, yakni Filipina, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Brunei, dan Taiwan.

Akibatnya selama bertahun-tahun, AS turut turun tangan untuk mendukung negara-negara tetangga Asia, yang terancam oleh militer China. Bersama dengan kritik lain dari AS seputar penanganan China atas Hong Kong, konflik ini menyebabkan tekanan diplomatik yang merosot antara AS dan China.

Di antara kekhawatiran banyak ahli atas perselisihan yang sedang berlangsung ini adalah kemungkinan bahwa peningkatan patroli dari kapal Angkatan Laut AS dapat menyebabkan konflik yang tidak disengaja.


(sef/sef) Next Article Strategi Tempur AS kalau Perang di Laut China Selatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular