
Emil Dardak Bongkar Jurus Jatim Genjot Pendidikan Vokasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengungkapkan sederet langkah Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mengembangkan pendidikan vokasi. Hal itu diungkapkan Emil dalam Webinar Nasional: Vokasi dan Kekuatan Ekonomi Daerah yang disiarkan CNBC Indonesia TV, Selasa (15/12/2020).
Berdasarkan data Pemprov Jatim, Emil mengungkapkan lulusan SMA dan SMK yang melanjutkan pendidikan ke universitas di Jatim hanya 30%. Itu artinya mayoritas akan memasuki pekerjaan di level pendidikan SMA dan SMK.
"Ini menyebabkan penekanan pendidikan vokasi 60-40, komposisinya banyak di vokasi. Sangat penting untuk memastikan kualitas lulusannya memenuhi standar yang dibutuhkan dunia kerja. Kita mencoba memperkuat vokasi," ujar Emil.
Suami dari Arumi Bachsin ini pun mengatakan ada tiga langkah Pemprov Jatim untuk memperkuat vokasi.
Pertama, meningkatkan kualitas pendidikan swasta. Melalui program Tistas (Sekolah Gratis Berkualitas), Jatim memberikan Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP).
"Ini semacam BOS dari APBD provinsi, diberikan kepada sekolah swasta sesuai jumlah siswanya. sehingga sekolah punya sumber dana, sekaligus mengurangi beban SPP pelajar. Ini diharapkan tambahan biaya ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan vokasi," kata Emil.
Kedua, melakukan program pengampu. Emil bilang alasannya adalah prasarana dan tenaga pendidik di sekolah swasta tidak semumpuni sekolah negeri.
"Kita lakukan konsentrasi di salah satu SMK. Mereka menjadi rujukan 5 SMK lainnya. Dia bisa praktikum di sana, bisa belajar dengan tenaga pendidik di sana," ujarnya.
Ketiga, kesesuaian jurusan. Emil menjelaskan, 70% jurusan SMK adalah komputer jaringan dan otomotif ringan. Ke depan, dia menyebut ada potensi besar di kemaritiman dan teknologi pangan.
"Ada SMK di pesisir selatan dikelola provinsi yang fokus dalam pariwisata dan teknik pengolahan ikan. Kita juga mendorong SMK di agro maupun kemaritiman di Jember yang bisa memberangkatkan lulusannya ke Jepang. Ini harus sesuai karena kalau ramai di jurusan yang sebenarnya kurang begitu sinkron dengan arah perkembangan ekonomi ini akan menjadi penyebab menjadi pengangguran," kata Emil.
Lebih lanjut, dia bilang Pemprov Jatim mendorong integrasi dunia pendidikan dan dunia usaha. Kurikulum tambahan pun diperlukan. Ia mencontohkan SMK di Kota Malang yang bekerja sama dengan Amazon Web Service menyediakan kurikulum cloud computing bagi mereka yang mendalami program komputer.
"Ini dapat nilai jual yang tinggi di mana banyak sekali lembaga yang menggunakan layanan cloud ketimbang berinvestasi di server. Ini adalah contoh bagaimana kombinasi antara pengalaman kerja dengan tambahan sertifikasi sehingga ada nilai jual bagi lulusan di mata industri," ujar Emil.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Didukung Kemendikbud, Jatim Bakal Jadi Lumbung Vokasi Hebat