Internasional

Ironi! Habis Vaksinasi Massal, Inggris Perketat Penguncian

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
15 December 2020 07:11
One shopper walks away with a full cart as others queue outside a major supermarket in Leicester, England, Sunday Nov. 1, 2020.  The British government announced on Saturday a four-week public lockdown in response to the latest coronavirus surge, and government lawmaker Michael Gove on Sunday acknowledged that the lockdown could be extended. (Joe Giddens/PA via AP)
Foto: AP/Joe Giddens

Jakarta, CNBC Indonesia - London, Inggris, akan melakukan pembatasan sosial makin ketat akibat semakin mewabahnya corona (Covid-19), dimulai Rabu (16/12/2020). Infeksi makin meningkat akibat strain baru virus corona yang ditemukan.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan lebih dari 1.000 kasus varian baru telah diidentifikasi, terutama di Inggris bagian tenggara. Meski belum ada penelitian lanjutan apakah varian itu membuat penyakit lebih serius dan mengurangi efektivitas vaksin, ia berujar kontribusinya pada penyebaran makin tinggi.

"Selama seminggu terakhir, kami telah melihat peningkatan yang sangat tajam dan eksponensial dalam virus di London, Kent, beberapa bagian Essex dan Hertfordshire." katanya dikutip dari Reuters, Selasa (15/12/2020).

"Kami tidak tahu sejauh mana ini karena varian baru, tetapi apa pun penyebabnya, kami harus mengambil tindakan cepat dan tegas."

Awal bulan ini, pemerintah sudah menerapkan sistem pembatasan tiga tingkat untuk mengendalikan corona setelah melakukan penguncian nasional (lockdown) selama sebulan. Di fase ini, restoran hanya boleh melayani pembeli yang membawa pulang makanannya, sementara kantor dan sekolah tetap buka.

Pembukaan sekolah sempat membuat sejumlah pemerintahan lokal bersitegang dengan pusat. Tiga dewan lokal di ibu kota, Greenwich, Islington dan Waltham Forest, secara sepihak menginstruksikan sekolah di wilayah mereka untuk ditutup.

Ibu kota Inggris dan sejumlah kota kini dalam status 'high alert' dan akan dikenakan status tingkat tiga yang lebih ketat. Lebih dari 40% warga akan ditempatkan di zona risiko tertinggi.

"Pindah tingkat 3 (pembatasan) sebelum Natal mengecewakan bagi warga London, ini pukulan telak bagi sektor hiburan ibu kota," kata John Dickie, Direktur Strategi dan Kebijakan di grup kampanye bisnis London First.

Sementara itu Kepala Kantor Kesehatan Inggris, Chris Whitty mengatakan varian baru corona memang ada. Namun lonjakan kasus sebenarnya alasan utama mengapa pengetatan akan dilakukan.

"Ada banyak variannya. Kebetulan yang satu ini memiliki lebih banyak mutasi daripada beberapa varian lainnya. Jadi itulah alasan mengapa kami menganggapnya sangat serius," katanya di kesempatan yang sama.

Sebelumnya organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi bahwa Inggris telah melaporkan varian tersebut. Profesor penyakit infeksi darurat di London School of Hygiene & Tropical Medicine (LSHTM) Martin Hibbert, mengatakan mutasi yang terjadi sebelumnya memang membuat virus menyebar lebih mudah.

Sebelumnya Inggris sudah melakukan vaksinasi massal pekan lalu dengan vaksin corona Pfizer/BioNTech.


(sef/sef) Next Article Breaking News! Ada Penembakan di London, Satu Pria Tewas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular