Demi 1 Juta BPH, Menteri ESDM Minta Rencana Jelas & Terukur

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
14 December 2020 18:25
The sun sets behind an idle pump jack near Karnes City, Texas, Wednesday, April 8, 2020. Demand for oil continues to fall due to the new coronavirus outbreak. (AP Photo/Eric Gay)
Foto: Ilustrasi Kilang Minyak (AP/Eric Gay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menargetkan produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (bph) dan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.

Untuk mencapai target tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif meminta agar Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyiapkan rencana jangka pendek, menengah dan panjang yang lebih jelas dan terukur.

Hal tersebut disampaikan Arifin saat membuka Rapat Kerja SKK Migas secara virtual, Senin (14/12/2020).

"Saya berharap rapat kerja SKK Migas Tahun 2020 ini dapat menghasilkan rencana kerja dan target-target yang jelas, terukur, dan dapat diturunkan sehingga seluruh insan hulu migas dapat memberikan kontribusinya dengan baik," kata Arifin dalam sambutannya pada raker tersebut, seperti dikutip dari keterangan resmi SKK Migas, Senin (14/12/2020).

Arifin menambahkan, Kementerian ESDM senantiasa mendukung upaya yang dilakukan oleh SKK Migas dalam rangka melakukan transformasi hulu migas, agar mampu memberikan kontribusi yang lebih baik bagi negara sebagaimana amanah dalam konstitusi UUD 1945.

Transformasi menurutnya diperlukan dalam upaya meningkatkan kapabilitas organisasi dan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan produksi migas nasional secara signifikan agar kontribusi hulu migas untuk pembangunan perekonomian nasional dapat ditingkatkan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, pihaknya berharap agar SKK Migas terus melakukan evaluasi dan inovasi.

"Sumber kegagalan juga harus dilihat lagi, karena kadang-kadang sumber kegagalan juga menjadi kunci kesuksesan berikutnya," kata Tutuka.

Dia pun menambahkan, pihaknya mendukung proses digitalisasi dan strategic alliance serta EOR yang akan dilakukan SKK Migas dalam mendukung long term plan.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan apresiasi kepada pemerintah karena telah memberikan kemudahan dan sejumlah insentif, termasuk dukungan untuk mempercepat pembahasan rencana pengembangan (Plan of Development/ POD) lapangan migas.

"Kami berterima kasih dan memberikan apresiasi atas dukungan Kementerian ESDM yang telah memberikan kemudahan dan insentif, termasuk dukungannya terhadap upaya SKK Migas mempercepat pembahasan Plan of Development (POD), sehingga memperkokoh pondasi produksi migas di masa mendatang," tutur Dwi.

Pada kesempatan sama, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman memaparkan capaian kinerja SKK Migas tahun 2020 serta rencana kegiatan tahun 2021 di mana target lifting minyak sebesar 705 ribu bph dan gas sebesar 5.638 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Kinerja tahun 2020 hulu migas menurutnya penuh dengan tantangan yang tidak biasa karena adanya pandemi Covid-19. Target kinerja 2020 sempat direvisi mengikuti target nasional, namun pada akhir 2020 menurutnya capaian kinerja SKK Migas berada di atas target yang ditetapkan karena banyak terobosan yang berhasil dilakukan.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Demi Produksi Minyak 1 Juta BPH, Menteri ESDM Sarankan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular