
Alarm Darurat Nyala, Corona Korsel Tembus 950 Sehari!

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan (Korsel) menyalakan alarm darurat setelah dihantam gelombang virus corona (Covid-19) ketiga. Negeri Ginseng ini melaporkan rekor baru kasus positif baru sebanyak 950 orang pada akhir pekan lalu.
Dari kasus Jumat yang dilaporkan oleh Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), 928 ditularkan secara lokal dan 22 diimpor. Lebih dari 70% kasus yang ditularkan di dalam negeri berasal dari Kota Seoul dan daerah sekitarnya, di mana sekitar setengah dari 52 juta orang tinggal.
"Ini memang situasi darurat," kata Presiden Moon Jae-in, dikutip dari CNBC International, dikutip Senin (4/12/2020). "Kami berencana untuk memperluas metode pengujian virus korona drive-through dan walk-through ... sebagai tindakan pencegahan untuk melacak orang yang terinfeksi dan memblokir penyebarannya."
Selain itu Moon memerintahkan mobilisasi polisi, personel militer, dan dokter medis publik dalam upaya untuk mengekang penyebaran lebih lanjut virus corona, yang terutama didorong oleh kelompok kecil yang tersebar luas.
Lonjakan tersebut telah menjadi pukulan keras bagi sistem pemberantasan pandemi kebanggaan Korsel, yang menggunakan pelacakan invasif, pengujian, dan karantina untuk menahan gelombang sebelumnya tanpa penguncian, menjaga kasus baru harian di bawah angka 50 selama sebagian besar musim panas.
Gelombang ketiga datang meskipun aturan jarak sosial yang lebih ketat mulai berlaku pada Selasa (8/12/2020) lalu, termasuk jam malam yang belum pernah terjadi sebelumnya di restoran dan sebagian besar bisnis lainnya.
Otoritas Korea Selatan memperingatkan bahwa mereka mungkin memperketat pembatasan jarak sosial ke tingkat yang paling ketat tetapi menahannya untuk saat ini.
Negara itu telah melaporkan sekitar 600 kasus setiap hari minggu ini. Seoul Raya berada di bawah batasan level 2.5. Peningkatan level menjadi 3, yang tertinggi dari lima tingkat, akan membutuhkan sekolah untuk beralih ke pembelajaran jarak jauh, hanya mengizinkan pekerja penting di kantor dan melarang pertemuan lebih dari 10 orang.
Perdana Menteri Chung Sye-Kyun mengatakan, pemerintah akan berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan gelombang ketiga. "Jika kita tidak mengekang penyebarannya sekarang, meningkatkan pembatasan jarak sosial ke Level 3 tidak bisa dihindari," kata Chung dalam pertemuan darurat.
Menurut data Worldometers per hari ini, Korsel tercatat memiliki 42.766 kasus positif, dengan 580 kasus kematian, dan 31.814 pasien berhasil sembuh.
(sef/sef) Next Article Warning Corona Korsel: Gelombang ke-3, Gegara Anak Muda