Indonesia Memanggil! Dicari Relawan Medis Penanganan Covid-19

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
11 December 2020 20:35
Dokter memperagakan proses vaksinasi saat simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). Pemerintah Kota Depok akan menggelar simulasi pemberian vaksin corona. Pemberian vaksin idealnya sebanyak 60 persen dari jumlah penduduk Kota Depok. Adapun yang hadir bukanlah warga sungguhan yang hendak divaksin. Hanya perwakilan dari Pemkot Depok saja. Terdapat sejumlah tahapan alur yang akan diterapkan Pemerintah Kota Depok dalam pemberian vaksin. Orang yang masuk dalam kriteria mendapat vaksin akan diundang untuk datang ke puskesmas. Nantinya mereka duduk di ruang tunggu dengan penerapan protokol kesehatan. Mereka kemudian menunggu giliran dipanggil petugas. Setelah itu masuk ke ruangan untuk disuntik vaksin. Orang yang telah divaksin akan diregistrasi petugas guna memantau perkembangannya secara berkala.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah melewati 9 bulan pandemi Covid-19 penambahan kasus belum menunjukan adanya perlambatan. Peningkatan tes yang masif diiringi dengan terdeteksinya kasus baru, dan semakin banyak yang harus dirawat di fasilitas kesehatan atau dengan isolasi mandiri.

Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Andre Rahadian mengatakan saat ini ada 5.000 relawan medis yang terdaftar, dan masih terus dilakukan perekrutan tenaga kesehatan untuk bekerja di fasilitas kesehatan (faskes), dan juga Puskesmas untuk tracing.

Perekrutan relawan baru terus dilakukan karena kasus aktif semakin meningkat, dan rumah sakit rujukan maupun RS Darurat membutuhkan SDM untuk merawat pasien.

"Dibutuhkan relawan medis yang memiliki sertifikasi baik dokter dan perawat masih cukup tinggi, misalnya di Wisma Atlet butuh 200 relawan lagi. Begitu juga di Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk keamanan dan antisipasi ke depan kami mencari 1.000 relawan lagi," kata Andre, Jumat (11/12/2020).

Untuk tenaga dokter, dibutuhkan dokter spesialis baik anastesi, paru-paru, dan juga tenaga medis untuk melakukan test, trace, dan treatment (3T) secara masif. Menurutnya relawan akan tetap ada selama Satgas masih ada dan dibutuhkan.

Andre juga meminta bagi relawan dan calon relawan untuk bisa bergabung, terutama karena peningkatan kasus yang ada. Meski dia mengharapkan usai Pilkada serentak dan libur akhir tahun tidak akan terjadi lonjakan kasus seperti sebelumnya.

"Peran relawan medis semakin penting dan kita memerlukan sebanyak mungkin relawan untuk meringankan mereka yang terkena Covid-19 dan nakes lain yg bekerja di RS untuk waktu cukup lama. Kita tidak mau ada beban berlebih yang membahayakan kesehatan, dengan relawan baru ini mudah-mudahan semakin banyak yang mau memberikan waktu dan tenaganya," ujarnya.

Peningkatan kasus yang terjadi terutama di Jakarta, membuat relawan mengatur strategi dalam penjemputan pasien. Kalau sebelumnya satu ambulans hanya diperuntukan untuk satu pasien, kini satu ambulans diperuntukan untuk beberapa pasien dalam sekali penjemputan.

"Satgas mengelola 13 ambulans di Jabotabek untuk pelayanan penjemputan dr rumah/puskemas kalau sudah mendapatkan rekomendasi. Ada beberapa rombongan nanti menjemputnya, sekarang testnya lumayaan banyak maka kami pun bisa menjemput rombongan," katanya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular