
Negara Muslim Ini Normalisasi Hubungan dengan Israel

Jakarta, CNBC Indonesia - Maroko menjadi negara Arab keempat yang menormalisasi hubungan dengan Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Maroko dan Israel akan membuka kembali kantor penghubung di Tel Aviv dan Rabat.
Maroko pun akan mengizinkan penerbangan langsung dengan Israel.
"Saya selalu percaya bahwa hari bersejarah ini akan datang," kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari pertama liburan Hanukkah, dikutip dari AFP, dikutip Jumat (11/101/2020).
Maroko pun mengkonfirmasi kesepakatan dengan Israel ini.
Pernyataan istana mengatakan bahwa Raja Mohammed VI dalam panggilan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyetujui hubungan diplomatik dengan Israel.
Seorang pejabat senior kementerian luar negeri Maroko mengatakan langkah itu bukan sebagai pengakuan atas Israel.
Tetapi sebagai normalisasi yang memulihkan hubungan masa lalu yang pernah terjalin setelah putus tahun 2000.
Pemulihan hubungan antara Maroko dan Israel ini juga terjadi ketika Trump mendukung kedaulatan jajahan Prancis itu di Sahara Barat.
"Terobosan besar-besaran untuk perdamaian di Timur Tengah!," tulis Trump dalam Twitternya.
Maroko mengikuti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan yang juga membuka hubungan diplomatik ke Israel.
Sebelumnya, hanya Mesir dan Yordania yang telah berdamai dengan Israel dan, hingga beberapa bulan yang lalu.
Palestina
Sementara itu, istana Maroko mengatakan raja berbicara melalui telepon dengan presiden Palestina Mahmud Abbas.
Istana meyakinkannya bahwa "tidak akan pernah melepaskan perannya dalam membela hak-hak sah rakyat Palestina".
Juru bicara kelompok Islam Hamas Hazem Qassem, yang mengontrol Jalur Gaza, mengutuk langkah Maroko sebagai "dosa politik" yang akan mendorong pendudukan Israel.
(sef/sef) Next Article Demi Palestina, Pangeran Arab & Maroko Tolak Damai ke Israel