Pemerintah Diminta Tarik Rem Darurat, Ini Kata Satgas Covid

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
10 December 2020 18:45
Wiku Adisasmito, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19.  (Tangkapan layar BNPB Indonesia)
Foto: Wiku Adisasmito, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19. (Tangkapan layar BNPB Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia- Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat dan masih belum menunjukan tanda penurunan. Kementerian Kesehatan mencatat pada Kamis (10/12/2020) ada penambahan 6.033 kasus baru, sehingga totalnya 598.933 orang. Jumlah kasus aktif pun saat ini sebanyak 88.622 orang, atau 14,7% naik dibandingkan pekan sebelumnya.

Beberapa pihak pun meminta pemerintah untuk menarik rem darurat dengan melakukan pembatasan-pembatasan, seperti yang pernah dilakukan oleh DKI Jakarta. Menanggapi hal ini Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan memberlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ketat tidak semata mempertimbangkan aspek kesehatan.

"PSBB yang ketat perlu jadi pertimbangan pusat dan daerah dengan prinsip dan tahapan pembukaan dan penutupan beberapa sektor saat pandemi. Perlu diingat meski esensinya kasus Covid-19 merupakan masalah kesehatan, namun dampaknya dirasakan sektor lainnya," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/12/2020).

Untuk itu menurutnya kebijakan yang diambil pun harus melihat secara multisektor, karena akan memberikan dampak yang besar. Dia meminta masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun (3M).

Lonjakan kasus baru dan peningkatan kasus aktif nasional menunjukkan bahwa masih banyak pasien yang dirawat dan isolasi mandiri. Menurutnya lonakan ini bisa diartikan perawatan yang diberikan belum berjalan maksimal, sehingga pasien positif masih harus dirawat.

"Saya minta pada Pemda untuk bekerja keras memberikan pelayanan yang baik dan sesuai standar kepada para pasien sehingga bisa segera sembuh," kata Wiku.

Dia juga meminta pasien Covid-19 lebih disiplin mematuhi tenaga kesehatan terkait pengobatan yang dilakukan. Wiku menegaskan pengendalian Covid-19 tidak akan efektif juga hanya mengandalkan satu cara, harus dilakukan serangkaian upaya lain untuk menutupi kekurangan dan saling melengkapi.

"Misalnya protokol 3M yang hanya satu aspek, dan 3T yang satu upaya saja, akan menghasilkan pengendalian Covid-19 yang kurang efektif. Langkah vaksinasi harus tetap diikuti kedisiplinan menjalan protokol kesehatan," kata dia.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular