James Austin, Pria Kulit Hitam Pertama Bakal Pimpin Pentagon?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
10 December 2020 17:35
President-elect Joe Biden gesturing to supporters, Saturday, Nov. 7, 2020, in Wilmington, Del. (AP Photo/Andrew Harnik, Pool)
Foto: Presiden terpilih Joe Biden berdiri di atas panggung setelah berpidato pada Sabtu, 7 November 2020, di Wilmington, Del. (AP / Andrew Harnik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joseph Robinette Biden Jr. atau Joe Biden berencana mengangkat pensiunan Jenderal Angkatan Darat Lloyd James Austin III sebagai menteri pertahanan.

Jika Austin benar terpilih, ia akan dipastikan menjadi warga kulit hitam pertama yang menjabat sebagai pimpinan otoritas pertahanan negeri Paman Sam dan Pentagon.

Saat mengumumkan pilihannya di Wilmington, Delaware, Biden menyebut Austin sebagai sosok yang tepat untuk jabatan tersebut.

"Saya tidak akan meminta pengecualian ini jika saya tidak percaya momen dalam sejarah kita ini tidak membutuhkannya, memang diperlukan, dan jika saya tidak memiliki keyakinan yang saya miliki pada Lloyd Austin," kata Biden, dikutip dari Reuters, Kamis (10/12/2020).

Biden telah berjanji untuk menunjuk kabinet yang mencerminkan keragaman Amerika. Ia sudah memilih Janet Yellen, yang akan menjadi Menteri Keuangan wanita pertama negara, dan Alejandro Mayorkas, imigran pertama yang menjalankan Departemen Keamanan Dalam Negeri.

Namun memilih Austin untuk posisi menteri pertahanan rupanya bertentangan dengan undang-undang yang mewajibkan petinggi militer untuk keluar dari angkatan bersenjata selama setidaknya tujuh tahun sebelum menjalankan Pentagon.

Austin yang kini berusia 67 tahun baru pensiun pada 2016 lalu, kurang dari ketentuan 7 tahun.

Sementara itu, sejumlah senator Demokrat mengatakan akan menentang pemberian keringanan kepada Austin, yang terakhir dikeluarkan untuk sekretaris pertahanan pertama Presiden Donald Trump, pensiunan Jenderal Marinir, yakni Jim Mattis.

Senator Kirsten Gillibrand mengatakan kepada wartawan pada Rabu (9/12/2020) bahwa dia berharap untuk bertemu Austin tetapi pengabaian yang diminta menjadi perhatian besar. "Pandangan saya adalah bahwa kontrol sipil atas militer adalah bagian dari prinsip konstitusional kami," katanya.

Ketua Komite Angkatan Bersenjata Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrat, Adam Smith, mengatakan bahwa meskipun dia juga memiliki kekhawatiran, dia tidak menolak pilihan Biden.

Sebagai pria yang sangat tertutup, Austin menghindari sorotan selama empat dekade karirnya dalam seragam, termasuk tugas sebagai kepala Komando Pusat militer, yang mengawasi pasukan AS di seluruh Timur Tengah.

"Saya datang ke peran baru ini sebagai pemimpin sipil, dengan pengalaman militer yang pasti, tetapi juga dengan penghargaan yang mendalam dan penghormatan atas kebijaksanaan yang berlaku dari kontrol sipil atas militer kita," ujar Austin di Wilmington.

Pencalonannya mengikuti satu tahun perhitungan di AS atas rasisme sistemik dan ketidakadilan setelah serangkaian pembunuhan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika, dan banyak yang menyerukan keragaman yang lebih besar dalam kepemimpinan angkatan bersenjata, yang sebagian besar orang kulit putih.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sehari Setelah Rusuh, Kongres Sahkan Biden Jadi Presiden AS!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular