
AS Buat Pening China 7 Keliling, Kapal Perang LCS, & Prabowo

2. Temui Prabowo dan Galang Kerjasama Dengan Indonesia
Pelaksana Tugas (Plt) Christopher Miller mengunjungi Indonesia pada Senin (7/12/2020). Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama dari rangkaian kunjungan penguasa Pentagon itu di kawasan Indo-Pasifik.
Dalam kunjungannya di Jakarta, ia menemui Menhan Prabowo Subianto. Dalam rilis yang diberikan Kementerian Pertahanan AS, kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama keamanan di wilayah Laut China Selatan (LCS) dan wilayah Indo-Pasifik lainnya.
"Dalam semua pertemuan tersebut, Menhan menekankan pentingnya Departemen Pertahanan menempatkan kemitraan bilateral dan dalam taman Laut Cina Selatan yang bebas dan terbuka serta kawasan Indo-Pasifik," tulis rilis itu.
Meski Indonesia bukan negara penuntut di LCS, namun di posisi Indonesia secara geopolitik dapat dianggap sebagai kekuatan yang cukup dapat mendominasi lautan yang kaya hasil alam itu. Indonesia sendiri kerap bersitegang dengan China di Laut Natuna Utara.
3. Menjatuhkan Sanksi ke Perusahaan Pengeboran China
Presiden AS DonaldTrump secara resmi menambahkan raksasa minyak China, China National Offshore Oil Corp (CNOOC), di daftar hitam, Kamis (3/12/2020). Artinya, investor AS, akan 'haram' menanamkan uangnya di perusahaan migas terbesar ketiga China itu.
Sanksi tersebut diduga dijatuhkan karenaketerlibatan CNOOC dalam kegiatan eksplorasi energi China di perairan LCS, yang diperebutkan China dan sekutu AS, seperti Filipina. Pasalnya Trump tidak mengejar dua perusahaan minyak China lain, yakni China National Petroleum Corp dan China Petrochemical Corp (Sinopec).
4. Mendirikan Armada AL Angkatan Pertama
AS menyatakan akan menghidupkan kembali armada tempur pertamanya yang akan berfokus pada perairan pasifik barat seperti LCS, Laut China Timur, Selat Taiwan, dan Asia Tenggara. Pernyataan itu disampaikan oleh Sekretaris AL Presiden Donald Trump, Kenneth Braithwaite.
"Untuk memperbaiki postur kami di Indo-Pasifik, kami akan menyusun kembali Armada Pertama, menugaskannya tanggung jawab utama untuk wilayah Indo dan Asia Selatan sebagai ekspedisi armada," katanya dikutip Jumat (4/12/2020).
"Ini akan meyakinkan mitra dan sekutu kami tentang kehadiran dan komitmen kami di kawasan ini sambil memastikan setiap musuh indikator bahwa kami berkomitmen terhadap keberadaan global, untuk memastikan supremasi hukum dan kebebasan laut." tambahnya.
Menurut Derek Grossman, analis pertahanan senior di Rand Corporation, langkah itu diarahkan ke China, saingan utama AS di teater Pasifik. Selain itu ia mengklaim bahwa AS akan menggandeng beberapa negara di kawasan itu untuk memuluskan rencananya
(sef/sef)