
Alamak! Kapal Induk Inggris Rp 58,7 T Bocor & Kebanjiran

Jakarta, CNBC Indonesia - Kapal induk terbaru Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Prince of Wales, dilarang meninggalkan Pangkalan Angkatan Laut Portsmouth, Hants, setelah kembali mengalami bocor dan kebanjiran untuk kedua kalinya.
Kapal senilai 3,1 miliar poundsterling atau lebih dari Rp 58,7 triliun (asumsi Rp 18.831/poundsterling) tidak boleh berlayar hingga enam bulan ke depan atau pertengahan 2021 mendatang karena ada kerusakan pada listrik akibat kebanjiran.
Padahal setelah 12 bulan tidak berlayar, Kapal HMS Prince of Wales yang memiliki panjang 919 kaki dan seberat 65.000 ton, serta dapat membawa 36 pesawat dan empat helikopter ini dijadwalkan berlayar ke Amerika Serikat (AS) untuk berlatih dengan jet F-35.
"Memalukan. Perjalanan ke Amerika membutuhkan perencanaan bertahun-tahun dan kami harus mengatakan kami tidak bisa datang," kata sumber yang mengetahui kondisi kapal induk, sebagaimana dikutip dari The Sun pada Senin (7/12/2020).
"Butuh waktu berbulan-bulan untuk memperbaiki kerusakan. Biaya akan mencapai jutaan (poundsterling)," lanjutnya.
Laporan media Inggris itu memperlihatkan ribuan galon air laut mengalir ke ruang mesin kapal saat banjir, membuat lemari listrik terendam air selama lebih dari 24 jam. Akibatnya ratusan kabel sedang dinilai kerusakannya dalam insiden kebanjiran kedua tersebut.
Pada Mei lalu, sebuah video muncul yang menunjukkan air mengalir melalui langit-langit kapal. Namun Angkatan Laut mengatakan itu masalah kecil dan menegaskan kapal induk akan tetap beroperasi pada 2023 sesuai jadwal.
Kemunduran lain membuat kapal saudara HMS Queen Elizabeth ini menghentikan uji coba karena baling-balingnya bocor. Sementara enam kapal perusak Tipe 45 belum lama ini membutuhkan mesin baru dengan biaya reparasi 160 juta poundsterling setelah rusak akibat terendam air.
(sef/sef) Next Article Tabrakan Kapal Inggris-Denmark di Laut Baltik, 1 Tewas
