
Ada Skandal Promosi Pemerkosaan, Mastercard Selidiki Pornhub

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pembayaran dan teknologi global, Mastercard Inc kini sedang menyelidiki tuduhan terhadap situs berbagi video porno dan pornografi terbesar, Pornhub.com.
Hal ini dilakukan menyusul terbitnya sebuah kolom di surat kabar New York Times (NYT) yang ditulis oleh Nicholas Kristof pada Jumat (4/12/2020). Kristof menggambarkan tidak sedikit video yang diposting pada Pornhub berisi pelecehan anak, penyerangan dan pemerkosaan terhadap perempuan di bawah umur yang tidak sadar.
"Masalahnya bukan pornografi tapi pemerkosaan. Mari kita sepakati bahwa mempromosikan serangan terhadap anak-anak atau siapa pun tanpa persetujuan (consent) adalah tidak masuk akal," tulis Kristof dalam kolom tersebut.
Melalui sebuah pernyataan pada Minggu (6/12/2020), Mastercard mengatakan mereka sedang menyelidiki tuduhan dengan bank induk Pornhub, MindGeek. "Jika klaim tersebut terbukti, kami akan segera mengambil tindakan," kata Mastercard, dikutip dari Reuters.
Investor miliarder William Albert 'Bill' Ackman bahkan meminta Mastercard dan Visa Inc untuk sementara menahan pembayaran ke Pornhub. Ackman juga meminta American Express Co untuk mengambil tindakan, meskipun pembayaran melalui perusahaan ini tidak tersedia di situs.
Visa mengatakan pihaknya mengetahui tuduhan tersebut dan "secara aktif terlibat dengan lembaga keuangan terkait untuk menyelidiki," sementara juga terlibat langsung dengan MindGeek.
"Jika situs tersebut diidentifikasi tidak mematuhi hukum yang berlaku atau kebijakan penggunaan dan standar penjaminan yang dapat diterima lembaga keuangan, mereka tidak akan lagi dapat menerima pembayaran Visa," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
American Express mengatakan pihaknya memiliki kebijakan global lama yang melarang penerimaan kartunya di situs web konten dewasa digital.
Ackman juga menyarankan agar situs porno mengirim video sebelum ditinjau oleh monitor, dan sampai usia dan persetujuan peserta telah divalidasi.
Sementara pihak Pornhub membantah tuduhan tersebut. Dalam tanggapannya, Pornhub mengatakan bahwa mereka memiliki tim moderator manusia yang sangat besar yang secara manual meninjau 'setiap unggahan', serta teknologi deteksi otomatis. Namun tidak disebutkan berapa banyak orang yang menjadi bagian dari tim peninjau.
"Setiap pernyataan bahwa kami mengizinkan CSAM (materi pelecehan seksual anak) adalah tidak bertanggung jawab dan sangat tidak benar," tulis pernyataan Pornhub.
Tak hanya perusahaan pembayaran, kolom tulisan Kristof juga mendapat reaksi dari para politisi termasuk Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, yang mengatakan pemerintahnya akan bekerja sama dengan polisi dan pejabat keamanan untuk mengatasi masalah tersebut.
Di Amerika Serikat (AS), Senator Josh Hawley mengatakan dia akan memperkenalkan undang-undang untuk menciptakan hak federal untuk menuntut setiap orang yang "dipaksa atau diperdagangkan atau dieksploitasi oleh situs-situs seperti Pornhub".
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cuma di Thailand! Rakyat Demo Gegara Situs Porno Tutup