
Hashim Ungkap Murka Prabowo & Masa Lalu 'Selokan' Edhy

Jakarta, CNBC Indonesia - Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo membuka suara perihal kasus yang menjerat Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo.
Hashim, yang juga merupakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra mengungkapkan, kakaknya yang juga merangkap Ketua Umum Partai Gerindra sangat marah dan kecewa dengan Edhy Prabowo.
Dalam keterangan pers di Jet Ski Cafe, Pluit, Jakarta Utara pada Jumat (4/12/2020), Hashim menirukan kata-kata Prabowo dan mengomentari tindakan Edhy dalam bahasa Inggris.
"I take him up from the gutter and this is what he does to me," kata Hashim menirukan kata-kata Prabowo.
Jika diterjemahkan secara bebas, kata-kata itu berarti Prabowo sangat kecewa dengan 'anak' yang dia angkat dari 'selokan' 25 tahun lalu.
Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Edhy sebagai tersangka dalam dugaan penerimaan hadiah terkait perizinan tambak dan usaha perikanan dan perairan sejenis lainnya tahun 2020.
Selain Edhy, para tersangka lain memiliki inisial SAF, APM, SWD, AF, dan AM yang berstatus sebagai penerima hadiah, Adapun tersangka yang diduga menjadi pemberi hadiah adalah berinisial SJT
Selepas penetapan itu, Edhy lantas mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya di DPP Partai Gerindra dan juga menteri KKP. Di DPP Gerindra, Edhy menjabat sebagai wakil ketua umum bidang ekonomi dan lingkungan.
Hashim dalam kesempatan yang sama juga turut mengomentari kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan (Periode 2014 - 2019) Susi Pudjiastuti, yang telah melarang adanya ekspor benih lobster.
Hashim justru menilai, apabila ekspor benih lobster diberlakukan, Indonesia akan menjadi negara terkuat untuk produk kelautan. Dengan budi daya lobster di masa jabatan Susi, juga menurut Hashim merupakan langkah yang tak tepat.
"Menurut saya banyak orang bilang Indonesia itu be
rpotensi superpower produk kelautan. Kita yang besar, bukan Vietnam! Kebijakan menteri lama ini keliru. Budi daya lobster juga dilarang itu keliru, Susi keliru menurut saya," ujar Hashim saat melakukan konferensi pers di bilangan Pluit, Jakarta Utara, Jumat (4/12/2020).
Oleh karena itu, kata Hashim, dirinya meminta kepada Edhy Prabowo yang menggantikan Susi untuk bisa membuka keran ekspor benih lobster.
"Memang kebetulan dari partai Gerindra, ya saya ajukan, ketemu lah sama Edhy. Saya usulkan, 'Ed, berikan lah izin sebanyak-banyaknya, kalau saya, Ed buka saja sampai 100 usaha pun buka saja'. Karena pak Prabowo nggak mau monopoli, Partai Gerindra nggak mau monopoli," ungkap Hashim.
Kebijakan yang dijalankan semasa Susi menjabat itu, dinilai Hashim justru membuat rugi banyak nelayan kecil. Hashim mencontohkan, nelayan miskin yang dimaskud ada di Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Indonesia, menurut Hashim juga sebaiknya untuk mengadalkan teripang, untuk bisa di ekspor.
"Malah menurut saya itu teripang lebih bagus lagi, sea cucumber, tujuan Sara itu sebenarnya teripang. Lobster itu hal ketiga keenam ke tujuh, dia dicari sama orang Jepang untuk medis," lanjutnya.
(roy/roy) Next Article Blak-blakan Adik Prabowo Soal Ekspor Benih Lobster
