
Hashim Ungkap Murka Prabowo & Masa Lalu 'Selokan' Edhy

Hashim dalam kesempatan yang sama juga turut mengomentari kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan (Periode 2014 - 2019) Susi Pudjiastuti, yang telah melarang adanya ekspor benih lobster.
Hashim justru menilai, apabila ekspor benih lobster diberlakukan, Indonesia akan menjadi negara terkuat untuk produk kelautan. Dengan budi daya lobster di masa jabatan Susi, juga menurut Hashim merupakan langkah yang tak tepat.
"Menurut saya banyak orang bilang Indonesia itu be
rpotensi superpower produk kelautan. Kita yang besar, bukan Vietnam! Kebijakan menteri lama ini keliru. Budi daya lobster juga dilarang itu keliru, Susi keliru menurut saya," ujar Hashim saat melakukan konferensi pers di bilangan Pluit, Jakarta Utara, Jumat (4/12/2020).
Oleh karena itu, kata Hashim, dirinya meminta kepada Edhy Prabowo yang menggantikan Susi untuk bisa membuka keran ekspor benih lobster.
"Memang kebetulan dari partai Gerindra, ya saya ajukan, ketemu lah sama Edhy. Saya usulkan, 'Ed, berikan lah izin sebanyak-banyaknya, kalau saya, Ed buka saja sampai 100 usaha pun buka saja'. Karena pak Prabowo nggak mau monopoli, Partai Gerindra nggak mau monopoli," ungkap Hashim.
Kebijakan yang dijalankan semasa Susi menjabat itu, dinilai Hashim justru membuat rugi banyak nelayan kecil. Hashim mencontohkan, nelayan miskin yang dimaskud ada di Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Indonesia, menurut Hashim juga sebaiknya untuk mengadalkan teripang, untuk bisa di ekspor.
"Malah menurut saya itu teripang lebih bagus lagi, sea cucumber, tujuan Sara itu sebenarnya teripang. Lobster itu hal ketiga keenam ke tujuh, dia dicari sama orang Jepang untuk medis," lanjutnya.
(roy/roy)