
Covid-19 Rekor Terus, Morgan Stanley Masih Percaya Sama Ri!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang akhir tahun, Indonesia menghadapi lonjakan kasus infeksi Covid-19 yang signifikan. Tren pertambahan kasus baru setiap harinya meningkat dengan cepat.
Beberapa pejabat publik seperti Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta hingga Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dinyatakan positif terinfeksi virus Corona jenis baru ini. Pemberitaan tersebut cukup menyita perhatian publik.
Transmisi virus Corona terus terjadi di Indonesia. Pekan lalu rekor pertambahan kasus infeksi baru Covid-19 menyentuh angka 6.000 orang dalam sehari. Minggu ini tepatnya kemarin (3/12/2020) jumlah kasus infeksi baru bertambah sampai 8.369 orang dalam sehari.
Tren peningkatan pertambahan kasus baru harian sebenarnya sudah terlihat sejak minggu kedua bulan November lalu. Peningkatan tajam ini ditengarai oleh berbagai faktor, mulai dari peningkatan jumlah tes yang dilakukan hingga penularan di lapangan yang meningkat akibat pelanggaran protokol kesehatan oleh masyarakat.
Namun satuan gugus tugas Covid-19 juga punya alasan yang menjelaskan mengapa jumlah kasus bisa meningkat sampai angka 8.000 dalam sehari. Angka yang tinggi ini salah satunya disebabkan oleh sistem yang belum optimal untuk mengakomodasi pencatatan pelaporan dan validasi data dari provinsi secara real time.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, dalam konferensi kemarin. Bagaimanapun juga tren Covid-19 yang meningkat membuat banyak pihak tak bisa tutup mata, termasuk pemerintah.
Lonjakan kasus baru dan kematian yang tinggi di DKI Jakarta dan Jawa Tengah membuat RI-1 Joko Widodo (Jokowi) sampai menyentil Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo selaku gubernur dua provinsi tersebut.
Pasalnya peningkatan kasus yang belakangan terjadi juga ditengarai karena munculnya kerumunan di DKI Jakarta dan aksi pulang kampung ke daerah-daerah Jawa Tengah akhir Oktober lalu.
Melihat penyebaran Covid-19 yang makin mengkhawatirkan dan tak terbendung, akhirnya pemerintah pusat memutuskan untuk memangkas periode libur akhir tahun selama 3 hari.
Di sisi lain PSBB di DKI Jakarta selaku episentrum penyebaran wabah Covid-19 juga terus diperpanjang dengan kurun waktu 2 pekan. Keputusan PSBB akan dilanjutkan, diperketat atau malah dicabut walaupun kecil akan jatuh pada 6 Desember nanti.
Peningkatan kasus yang signifikan di Tanah Air membuat banyak pihak mulai cemas dan apabila kebijakan rem darurat yang ketat diterapkan maka akan mengganggu prospek pemulihan ekonomi.