Luhut Sebut Industri Sawit Kebal Corona, Kok Bisa?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
04 December 2020 09:07
FILE PHOTO - A worker collects palm oil fruit inside a palm oil factory in Sepang, outside Kuala Lumpur February 18, 2014. REUTERS/Samsul Said/File Photo   GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD
Foto: CPO (REUTERS/Samsul Said)

Jakarta, CNBC  Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bisnis sawit tidak terdampak dengan pandemi Covid-19. Hal ini ditunjukkan dari kontribusi ekspor sawit yang masih tinggi terhadap pendapatan negara.

"Industri sawit cukup stabil dan tidak terpengaruh secara signifikan dari pandemi ini, ditunjukkan dari nilai ekspor sawit per September kemarin US$ 13,84 miliar," katanya pada webinar 'Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2020', Kamis (03/12/2020).

Dari catatan CNBC, total ekspor CPO dengan produk olahan, PKO dan olahan PKO, biodisel dan oleokimia hingga September mencapai 24 juta ton. Sementara ekspor CPO sendiri hingga September kemarin mencapai 5,35 juta ton atau sekitar 15,5% dari produksi CPO.

Luhut menambahkan, dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law, maka diharapkan dapat menarik investasi asing masuk ke Indonesia yang selama ini sulit akibat perizinan usaha dan birokrasi di negara ini.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Agribisnis, Pangan dan Unggas Franky O. Widjaja mengatakan banyak tenaga kerja yang sangat bergantung pada industri sawit.

"Setidaknya ada 16 juta masyarakat yang bergantung pada industri sawit, baik langsung maupun tidak langsung," katanya.

Minyak sawit sedikitnya memproduksi 5 ton per hektar setiap tahunya, sehingga membutuhkan 40 juta hektar untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesan Tegas Luhut: Kadin Harus Kompak!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular