Internasional

Vaksin Pfizer Ampuh Bikin Negeri 'John Bull' Keluar Resesi?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
03 December 2020 19:02
Virus Outbreak Britain
Foto: AP/Jon Super

Vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech merupakan salah satu kandidat yang diunggulkan. Hasil uji klinis tahap akhirnya mengklaim vaksin ini memiliki tingkat efektivitas yang tinggi bahkan sampai 95%. 

Namun angka efektivitas tersebut adalah berdasarkan hasil uji klinis artinya tingkat kemanjuran di lapangan bisa lebih rendah. Belum lagi tidak diketahui dengan detail bagaimana vaksin tersebut memberikan proteksi kepada orang yang diimunisasi apakah proteksi parsial atau menyeluruh. 

Pasalnya tingkat keampuhan inilah yang akan benar-benar menentukan apakah ekonomi bisa berputar lebih kencang karena bisa mengembalikan mobilitas yang menjadi motor perekonomian.

Sampai saat ini mobilitas masyarakat Inggris masih tertekan ditambah dengan adanya gelombang kedua wabah. Masyarakat lebih banyak tinggal di rumah ketimbang menghabiskan waktu di luar rumah seperti dilaporkan oleh Google lewat Community Mobility Trend Report-nya.

Inggris memang mendahului AS dan negara-negara Uni Eropa (UE) lainnya dalam hal pengesahan darurat vaksin Covid-19. Namun ini tak serta merta membuat ekonomi Inggris juga akan langsung kinclong.

Pasalnya pangsa ekspor terhadap PDB Britania tergolong besar yakni mencapai 30%. Ketika permintaan global terutama dari mitra dagangnya yaitu UE masih lemah maka ini jadi penghambat laju perekonomian Inggris. Apalagi di tengah situasi dan risiko Brexit yang tidak menentu. 

Lagipula jika mengandalkan konsumsi masyarakatnya sebagai motor penggerak ekonomi, angka pengangguran yang melonjak tajam menjadi 4,8% pada September lalu dan menjadi yang tertinggi sejak 2017 rasanya juga susah. 

Dampak yang ditimbulkan oleh Covid-19 memang parah sehingga tetap butuh waktu untuk memulihkan ekonomi ke level sebelum pandemi terutama untuk negara-negara maju yang dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang cenderung rendah. Kalaupun ekonomi melesat di tahun 2021 ada fenomena low base effect di sana.

Komisi UE memproyeksikan ekonomi Inggris bakal terkontraksi 8,3% (yoy) tahun ini dan rebound dengan laju 6% (yoy) tahun depan. Sementara itu Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi ekonomi Inggris terkontraksi 9,8% (yoy) tahun ini dan melesat 5,9% (yoy) tahun depan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular