Ahok: Integrasi Kilang BBM-Petrokimia Masa Depan Pertamina

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
02 December 2020 18:20
Infografis/cerita kesal BTP Alias Ahok di pertamina/Aristya Rahadian Krisabella
Foto: Infografis/cerita kesal BTP Alias Ahok di pertamina/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan dampak dari pandemi Covid-19 telah mengubah pasar energi global.

Menurutnya, banyak proyeksi dari perusahaan pengelola investasi dan konsultan seperti Morgan Stanley memproyeksikan puncak permintaan minyak dan gas (migas) akan terjadi pada 2030 atau tidak lebih dari 2040.

"Itu akan banyak dipengaruhi pertumbuhan industri petrokimia yang telah bertahan dan bertumbuh di tengah pandemi," kata Ahok dalam acara "2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas" secara virtual, Rabu (02/12/2020).

Ahok mengatakan, banyak lembaga keuangan juga menyarankan agar pembangunan kilang BBM diintegrasikan dengan petrokimia agar bisa layak secara ekonomi.

"Ini adalah masa depan Pertamina," tegasnya.

Lebih lanjut Ahok menyebut salah satu indikator kinerja (Key Performance Indicator/ KPI) Pertamina yaitu bagaimana bisa menekan defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/ CAD). Seperti diketahui, impor minyak menjadi salah satu penyumbang terbesar CAD.

Dia mengatakan, selain mengintegrasikan kilang BBM dengan petrokimia, upaya lain yang akan dilakukan perseroan untuk menekan defisit neraca berjalan ini yaitu melalui pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik.

Seperti diketahui, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mengambil keputusan Pertamina akan membuat perusahaan patungan (Joint Venture/ JV) dengan beberapa

BUMN lainnya seperti Holding BUMN Tambang, MIND ID atau Inalum dan juga PT PLN (Persero) bernama PT Indonesia Battery. Menurutnya partisipasi Pertamina di proyek ini kini sebesar 25%.

"MIND ID dan Antam bicarakan electric vehicle (EV), saya rasa biarkan MIND ID dan Antam lakukan. Sekarang kita bicara mengenai bagaimana kami sangat agresif untuk tingkatkan hulu kami," jelasnya.

Ahok menyebut berbicara soal hulu, yang utama dibutuhkan saat ini yaitu kemitraan (partnership). Lalu, meningkatkan kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi dengan cara menyediakan energi terjangkau.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Loh! Ahok Sebut Beberapa Kilang Pertamina Bakal Ditutup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular