
Ahok Obral Proyek Pertamina ke Calon Investor, Termasuk Rokan
![[THUMB] Buka-Bukaan Ahok, Eksklusif di CNBC Indonesia](https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/06/17/dalam-buka-bukaan-ahok-eksklusif-di-cnbc-indonesia-1_169.jpeg?w=900&q=80)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) akan mengedepankan prinsip kemitraan (partnership) dalam menjalankan setiap lini bisnisnya ke depan, termasuk di sektor hulu minyak dan gas bumi.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, perseroan akan mengedepankan prinsip kemitraan (partnership), terutama dalam kondisi saat ini di mana harga minyak anjlok dan menurunnya permintaan minyak global.
"Kita butuh partnership, kita akan bahu-membahu dan bekerja sama dalam situasi sekarang ini. Tapi kita percaya Indonesia merupakan pasar besar, sehingga ini menjadi peluang yang besar bagi calon investor," tuturnya saat menjadi pembicara dalam acara "2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas" secara virtual pada Rabu (02/12/2020).
Dia mengatakan, salah satu proyek perseroan yang butuh mitra yakni Blok Rokan, Riau, yang bakal diambil alih perseroan mulai Agustus 2021 mendatang dari Chevron Pacific Indonesia.
"Ini saatnya bergabung dengan kami di Blok Rokan pada Agustus 2021. Anda bisa mengirimkan proposal ke kami sekarang," ujarnya.
Tak hanya mencari mitra untuk pengelolaan Blok Rokan, menurutnya hal serupa juga akan dilakukan saat perseroan ingin mengakuisisi sejumlah lapangan minyak dan gas di dalam dan luar negeri.
"Kita juga terbuka bermitra dalam proyek akuisisi di luar negeri atau segala penjuru dunia. Pertamina akan melakukannya dengan skema partnership. Pertamina tidak ingin melakukannya hanya sendiri, baik akuisisi lapangan migas di dalam maupun luar negeri," ungkapnya.
Bahkan, lanjutnya, pihaknya meminta dukungan pemerintah agar bisa mendukung rencana perseroan untuk melepas sejumlah kepemilikan hak partisipasi di sejumlah lapangan migas menjadi hanya 50%.
"Kami juga butuh dukungan pemerintah agar Pertamina bisa memegang 50% kepemilikan di blok migas," ujarnya.
Selain itu, Pertamina menurutnya juga akan menurunkan kepemilikan saham di proyek panas bumi (geothermal). Menurutnya, menjadi pemegang saham minoritas di proyek panas bumi ini pun tak menjadi masalah.
"Berbicara tentang energi baru terbarukan seperti panas bumi, Pertamina ok hanya dengan memiliki saham 25% saja, kita akan berbagi 75% saham lainnya dengan mitra. Itu yang akan kami lakukan di masa mendatang," ujarnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiga Kunci Bisnis Ala Ahok: Cengli, Cuan, Cincai
