Inflasi 2020, Terjinak di Era Pemerintahan Jokowi

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
01 December 2020 18:35
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Tangkapan Layar BNPB Indonesia)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (Tangkapan Layar BNPB Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meramal tingkat inflasi sepanjang tahun ini hanya akan mencapai 1,15%. Angka ini adalah terendah selama pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, inflasi rendah ini dikarenakan daya beli masyarakat yang belum bisa pulih sepenuhnya di masa pandemi Covid-19.

"Outlook 2020 diperkirakan di 1,15%, ini sangat rendah dalam 6 tahun terakhir," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020).

Ia menyebutkan, saat ini pemerintah tengah berupaya untuk mengembalikan daya beli masyarakat dengan memberikan bantuan sosial bagi masyarakat kelas menengah bawah. Konsumsi dari kelas tersebut sudah mulai terlihat di awal kuartal IV ini.

Namun, yang masih menjadi kendala adalah mengembalikan daya beli dari kelas menengah atas. Sebab, kelompok tersebut masih menahan belanja nya.

Oleh karenanya, pemerintah berupaya dengan hati-hati untuk mengembalikan daya beli ini baik dari masyarakat kelompok menengah atas maupun menengah bawah.

"Di satu sisi bisa memberikan efek cost of fund lebih rendah, tapi tetap perlu hati-hati melihat demand yang harus perlu diperkuat," kata dia.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang November 2020 terjadi inflasi sebesar 0,28% dibandingkan bulan Oktober 2020. Inflasi tercatat sebesar 1,59% dibandingkan dengan November 2019.


(dru/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Ungkap Deretan Masalah Besar Ancam Ekonomi RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular