
Sri Mulyani Ungkap Deretan Masalah Besar Ancam Ekonomi RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi kini menjadi salah satu isu global yang diwaspadai oleh pemerintah Indonesia. Kenaikan yang cukup signifikan bisa mengganggu pemulihan ekonomi tanah air yang saat ini tengah terjadi.
"Kita melihat global inflation melonjak sangat tinggi dari 3,5% menjadi 4,3%. Ini merupakan satu tekanan yang harus benar diwaspadai," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (25/10/2021).
Hal ini, kata Sri Mulyani dipicu oleh kenaikan harga komoditas seperti minyak, batu bara hingga nikel. Selanjutnya juga ada kenaikan harga pangan serta terganggunya pasokan distribusi barang di berbagai negara.
"Dinamika global ini perlu kita waspadai dalam kita kelola ekonomi kita. Kemampuan untuk ciptakan spill over harus jadi perhatian kita karena mereka mampu ciptakan rambatan ke ekonomi dunia termasuk di RI," jelasnya.
Antara lain seperti yang direncanakan oleh Amerika Serikat (AS), bahwa akan terjadi tapering di tahun ini sebagai antisipasi dari lonjakan inflasi. Dikhawatirkan mampu mendorong dana di negara berkembang ke luar, termasuk dari Indonesia.
Situasi di China yang disebabkan oleh Evergrande juga menjadi perhatian Sri Mulyani. Ada kemungkinan ekonomi China akan melambat dan tentunya bisa berpengaruh ke Indonesia seiring hubungan yang erat dalam perdagangan dan investasi.
"Kita jadi harus waspadai kemungkinan meningkatnya producer price terutama di manufaktur yang potensi ke inflasi dalam negeri meski saat ini inflasi baik," tegas Sri Mulyani.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sangar! Begini Gaya Sri Mulyani Bareng Prabowo Berseragam Militer