Mentan: Saya Tak Suka Impor, Kalau yang Lain Impor Gimana?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
30 November 2020 18:32
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Youtube BNPB Indonesia)
Foto: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Youtube BNPB Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia masih belum bisa lepas dari impor pangan. Persoalan ini seakan menjadi bola panas antar kementerian setiap tahunnya, bahkan bisa dibilang ada ego sektoral. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melontarkan pernyataan bahwa tidak memiliki kewenangan dalam mengatur kebijakan izin impor, tapi kementerian lain.

"Persoalan di kementerian Pertanian memang Kementerian Pertanian hanya punya kewenangan di produktivitas, sementara pasar dan lain-lain di Kementerian lain. Ini juga persoalan lain," kata SYL dalam Webinar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021: Jalan Terjal Pemulihan Ekonomi dari Indef, Senin (30/11).

Ia mengaku kerap mendapat protes keras dari kalangan petani akibat kebiasaan impor pangan yang sudah jalan turun menurun itu. Pasalnya, petani banyak dirugikan akibat impor yang serampangan. Banyak komoditas yang sudah dihasilkan petani dalam negeri namun akhirnya tidak bisa diserap.

"Saya paling tidak suka impor, tapi mau gimana kalau (Kementerian) yang lain membuka kran itu. Yang didemo saya oleh petani, yang suruh anjurkan tanaman ini, tapi disaingi oleh (Kementerian) yang lain," sebut SYL.

Wajar jika petani banyak yang protes, pasalnya berdasarkan data yang dikeluarkan International Trade Center. Setiap tahun, berbagai komoditas impor justru bertumbuh, bukan sebaliknya.

Misalnya untuk urusan buah-buahan pun Indonesia masih doyan impor. Padahal, dengan bentang Indonesia yang begitu luasnya, hal ini terasa janggal. Bahkan, angka transaksi impor selalu menanjak dari tahun ke tahun.

Di tahun 2015, angkanya transaksinya masih US$ 0,66 miliar, kemudian menanjak setahun kemudian ke angka US$ 0,85 miliar, naik lagi di tahun 2017 menjadi US$ 1,19 miliar, selanjutnya menjadi US$ 1,31 miliar, setahun berselang dan puncaknya tahun lalu menjadi US$ 1,49 miliar.

Negara yang rajin memberi pasokan buah-buahan impor bagi Indonesia adalah China, Thailand, Australia, AS dan Pakistan.

Selain tiga komoditas itu, ada beberapa komoditas lain yang angka impornya terus menanjak dari tahun ke tahun, di antaranya Coklat dan olahannya, kemudian Olahan sayur, buah, kacang dan lainnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Sempat 'Ngamuk' Soal Pupuk, Mentan Komentar Begini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular