IDI: Covid Tak Terlalu Ganas, Tapi Penularannya 100x Lipat

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
30 November 2020 17:22
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M. Faqih (Youtube BNPB Indonesia)
Foto: Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M. Faqih (Youtube BNPB Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyayangkan terus terjadinya penularan pasien positif Covid-19 di Indonesia. Risiko kematian dari penularan virus corona memang hanya 2% hingga 3%, tapi penularannya bisa lebih cepat dibanding virus lainnya.

Ketua Umum IDI dr. Daeng. M. Faqih menjelaskan, hal yang ditimbulkan dari virus corona terhadap kematian dan kesakitan, tidak separah dengan virus yang ditularkan dari virus SARS dan MERS. Namun penularan virus corona bisa lebih cepat dibandingkan dengan penularan virus lainnya.

"Covid ini tidak terlalu ganas, menimbulkan kematian 2% sampai 3%, juga kesakitannya tidak separah yang ditimbulkan dari SARS, MERS, dan lain-lain. Tapi percepatan penularan Covid-19 ini bisa 10 kali lipta sampai 100 kali lipat dari penyakit lain," ujar Daeng dalam siaran virtual, Senin (30/11/2020).

"Covid-19 itu tidak menimbulkan keganasan, tapi mempengaruhi percepatan penularan," kata Daeng melanjutkan.

Oleh karena itu, dalam mengurangi penambahan pasien positif Covid-19 di Indonesia, yang harus dilakukan adalah bagaimana agar penularan bisa dicegah dan diputus penularannya. Karena, kalau tidak pasien positif Covid-19 akan terus bertambah dan terus melonjak tinggi.

Seperti diketahui sampai saat ini, penambahan pasien positif Covid-19 di Indonesia terus terjadi. Pasca mencetak rekor tertingginya kemarin, jumlah pasien baru virus corona (Covid-19) kembali meningkat 4.617 orang, pada Senin (30/11/2020).

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus baru Covid-19 tersebut ditemukan dari 40.055 spesimen yang selesai diperiksa pada hari ini dan kemarin. Hal ini membuat total konfirmasi positif di Indonesia menembus 538.883 orang.

Dari total kasus tersebut, sebanyak 450.518 merupakan pasien sembuh, yang bertambah 4.725 orang dibandingkan dengan kemarin. Sementara itu, jumlah kasus kematian mencapai 16.945 orang, bertambah 130 orang dibandingkan dengan kemarin.

Terus melonjaknya pasien positif Covid-19, menurut Daeng karena memang persoalan virus corona yang terjadi di seluruh dunia ini, salah satunya adalah tingginya percepatan penularan. Kecepatan penularannya bahkan, dikatakan karena terjadinya mutasi virus. Mutasi itu lah yang meningkatkan penularan.

"Mutasinya tidak berpengaruh kepada kematian, tapi berpengaruh terhadap percepatan penularan. Jadi semakin cepat menularnya," jelasnya

"Kita tahu, kesembuhan pasien (di Indonesia) yang dirawat bagus bisa 83% lebih sembuh. Sementara angka kematian dari 8% sampai 9%, sekarang bisa 3,1 sekian persen, meski angka dunia 2%." kata Daeng melanjutkan.

IDI meminta komitmen masyarakat seluruh Indonesia untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 3M, sering #mencucitangan, #memakaimasker, dan #menjagarak serta menghindari kerumunan.

"Menghambat penularan Covid-19 bukan hanya tugas tenaga kesehatan, pemerintah, tapi komitmen dari masing-masing tiap individu," ujar Daeng.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 di Indonesia Meledak & Rekor Terus, Ini Komentar IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular