
Covid Menggila, 'No Party-Party' Tahun Baru di Negeri K-Pop!

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan kasus virus corona (Covid-19) kembali muncul di Korea Selatan. Akibatnya Otoritas Korsel mengumumkan larangan pesta akhir tahun dan beberapa kelas pelajaran musik tiup pada Minggu (29/11/2020).
Tidak ketinggalan sauna umum (jjimjilbang) dan beberapa kafe juga harus ditutup setelah kasus positif Covid-19 melonjak dengan cepat.
Gelombang ketiga infeksi menyebar dengan laju tercepat dalam hampir sembilan bulan, didorong oleh wabah di fasilitas militer, sauna, sekolah menengah, dan gereja.
Perdana Menteri Chung Sye-Kyun mengatakan pembatasan akan diperketat pada pertemuan dan kegiatan yang dianggap rawan penularan virus, terutama di ibu kota Seoul dan daerah perkotaan sekitarnya.
"Acara dan pesta akhir tahun yang diselenggarakan oleh hotel, ruang pesta, wisma, dan fasilitas akomodasi lainnya akan langsung dilarang," kata Chung dalam penjelasannya setelah bertemu dengan pejabat kesehatan, dikutip dari Channel News Asia (CNA).
Untuk wilayah lain, aturan jarak sosial juga akan diperketat mulai Selasa (1/12/2020).
Secara terpisah, Chung mengatakan pemerintah sedang berbicara dengan parlemen tentang kemungkinan dana bantuan baru untuk rumah tangga dan bisnis, yang akan menjadi yang ketiga tahun ini, karena ekonomi sedang berjuang akibat pandemi.
"Penilaian kami adalah bahwa kami membutuhkan dana dukungan krisis ketiga ... Pemerintah akan membuat kesimpulan tentang ini setelah berdiskusi dengan partai yang berkuasa dan oposisi," katanya.
Korsel menjadi salah satu negara dengan kisah sukses mitigasi virus corona di dunia. Namun lonjakan kasus positif yang muncul kembali tanpa henti, memicu kekhawatiran di negara ekonomi keempat terbesar di Asia.
Data Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan lebih dari 450 infeksi baru pada Minggu setelah lebih dari 500 kasus tercatat selama tiga hari berturut-turut.
Sementara per Senin (30/11/2020), Korsel tercatat memiliki 33.824 kasus positif, 523 kasus kematian, dan 27.542 pasien berhasil sembuh, menurut data Worldometers.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Minggir! Covid Korsel 'Meledak', 80.000 Sehari