Terbongkar, Ini Strategi 'Bodo Amat' China Perluas Wilayahnya

Herdaru, CNBC Indonesia
30 November 2020 06:13
Great Wall, China

Jakarta, CNBC Indonesia - China diam-diam membangun sebuah desa di wilayah yang diklaim milik Bhutan. China menggunakan strategi 'mencaplok' wilayah perbatasan dengan membangun sebuah desa.

Pada Hari Nasionalnya pada Oktober 2020 lalu, China menyelesaikan pembangunan desa baru di pegunungan tempat wilayah China yang merupakan perbatasan jauh dengan Tibet.

Seratusan orang pindah ke rumah baru tersebut di samping Sungai Torsa dan merayakan liburan dengan mengibarkan bendera China dan menyanyikan lagu kebangsaan.

"Masing-masing dari kita adalah koordinat ibu pertiwi besar," kata seorang penjaga perbatasan seperti dikutip oleh kantor berita resmi negara, China Tibetan News.

Masalahnya, koordinat tersebut berada lebih dari satu mil di dalam wilayah yang dianggap Bhutan sebagai wilayahnya. China seakan-akan 'bodo amat' dan membangun apapun yang bisa mereka lakukan.

Penampakan Desa Baru China >> HALAMAN SELANJUTNYA (NEXT)

Konstruksi, yang didokumentasikan dalam foto satelit, mengikuti pedoman yang telah digunakan China selama bertahun-tahun. Ini telah mengesampingkan klaim kedaulatan tetangga untuk memperkuat posisinya dalam sengketa teritorial dengan secara sepihak mengubah fakta di lapangan.
Hal tersebut di beritakan oleh The New York Times dilansir Senin (30/11/2020).

Dok NYTFoto: Dok NYT
Dok NYT



Taktik yang sama di Laut Cina Selatan, di mana ia membentengi dan mempersenjatai wilayah yang diklaim oleh Vietnam dan Filipina.

Tahun ini, militer China membangun kekuatan di Himalaya dan menyeberang ke wilayah yang diklaim oleh orang India berada di sisi perbatasan de facto mereka. Hal itu menyebabkan bentrokan paling berdarah di China dalam beberapa dekade, menyebabkan sedikitnya 21 tentara India tewas, bersama dengan pasukan China dalam jumlah yang tidak diketahui. Kekerasan memperburuk hubungan yang terus membaik.

Bahkan ketika ditantang, perebutan teritorial China sulit untuk dibatalkan tanpa penggunaan kekuatan, seperti yang telah dipelajari oleh pemerintah India. Sejak perselisihan di perbatasan, pasukan Tiongkok tetap berkemah di wilayah yang pernah dikuasai India.

"Pada akhirnya, ini mencerminkan konsolidasi kendali China atas wilayah yang diklaimnya," kata M. Taylor Fravel, Direktur Program Studi Keamanan di Massachusetts Institute of Technology dan pakar militer China.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular