
Apa Sih Alasan Gubernur Anies Copot Wali Kota Jakpus?

Keputusan Anies mencopot Bayu dan Andono menuai kritik dari Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta. Kritik itu disampaikan Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono sebagaimana dilaporkan detik.com, kemarin.
"Kegiatan tersebut menimbulkan banyak pejabat yang jadi tumbal. (Gubernur Anies Baswedan) mengorbankan anak buah," katanya.
Menurut Gembong, seharusnya Anies bersikap tegas soal kerumunan dalam acara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Petamburan sejak awal. Namun, saat ini, dia menilai Pemprov DKI Jakarta terlihat tidak konsisten menerapkan aturan.
"Maka, Fraksi PDI Perjuangan mendesak kepada Pemprov DKI Jakarta untuk menyampaikan kepada publik secara terbuka terhadap kegiatan di Petamburan, apakah kegiatan tersebut menimbulkan penyebaran COVID-19," katanya.
Penasihat Fraksi PAN DKI Jakarta, Zita Anjani, saat dihubungi, Sabtu (28/11/2020), mengaku menghormati keputusan Anies. Akan tetapi, dia menilai perlu ada komunikasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan Habib Rizieq dan FPI.
"Saya sayangkan, kenapa tidak ada komunikasi, musyawarah mufakat. Sulit kalau segala sesuatu diputuskan dengan cara copot sana, copot sini. Cobalah silaturahmi dengan FPI, cari titik temu, saya yakin pasti bisa," katanya seperti dikutip detik.com.
Menurut Zita, Wali Kota Jakarta Pusat telah melakukan antisipasi kerumunan Habib Rizieq. Selain itu, Zita juga menyinggung Anies yang sempat ke Petamburan serta Wakil Gubernur Riza Patria yang sempat ke Tebet, Jakarta Selatan, untuk menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang juga menciptakan kerumunan.
"Ya melakukan (pencegahan penularan) menurut saya. Kan gubernur dan wagub juga turut hadir seingat saya," ujar Zita.
[Gambas:Video CNBC]