
Panas! Rouhani Tuding Israel Bunuh Bapak Program Nuklir Iran

Jakarta, CNBC Indonesia - Tensi di kawasan Timur Tengah kembali memanas. Hal itu dipicu oleh kematian pakar nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh di dekat kota Absard, Damavand, timur provinsi ibu kota Iran Teheran pada Jumat (27/11/2020) waktu setempat.
Sebagaimana dilaporkan oleh AFP, Presiden Iran Hassan Rouhani menuduh Israel di balik kematian Fakhrizadeh. Ia pun memastikan Iran akan membalaskan dendam kematian Fakhrizadeh pada waktunya.
"Mereka (Israel) berpikir untuk menciptakan kekacauan tetapi mereka harus tahu bahwa kami telah membaca 'tangan' mereka dan mereka tidak akan berhasil," kata Rouhani.
Ia menyalahkan pembunuhan itu kepada "tangan jahat dari arogansi global dengan rezim Zionis sebagai tentara bayaran". Arogansi global yang dimaksud Iran merujuk kepada Amerika Serikat (AS), sekutu dekat Israel.
Fakhrizadeh meninggal setelah terluka parah akibat pelaku menyerang mobilnya di dekat kota Absard. Pelaku sempat terlibat baku tembak dengan pengawal Fakhrizadeh. Demikian keterangan Kementerian Pertahanan tempat Fakhrizadeh bekerja.
"Pembunuhan biadab ini menunjukkan bahwa musuh kita berada dalam minggu-minggu yang penuh tekanan di mana mereka merasakan ... tekanan mereka menurun, situasi global telah berubah. Bangsa Iran lebih pintar sehingga tidak akan jatuh ke dalam perangkap yang dibuat oleh Zionis," ujar Rouhani.
AS pernah memberikan sanksi kepada Fakhrizadeh pada 2008 lantaran "aktivitas dan transaksi yang berkontribusi pada pengembangan program nuklir Iran" dan PM Israel Benjamin Netanyahu menilainya sebagai bapak program senjata nuklir Iran. Iran telah berulang kali membantah berusaha mengembangkan senjata nuklir.
The New York Times melaporkan seorang pejabat AS dan dua pejabat intelijen lain mengonfirmasi Israel berada di balik serangan itu. Akan tetapi tidak diperinci keterlbatan Israel tersebut.
"Musuh Iran harus tahu bahwa rakyat Iran dan para pejabat lebih berani dan tidak akan membiarkan tindakan kriminal ini tidak terungkap. Pada waktunya mereka akan bertanggung jawab atas kejahatan ini," kata Rouhani.
Eks Direktur CIA John Brennan bilang kalau pembunuhan Fakhrizadeh akan memicu 'api' yang lebih luas di kawasan Timteng.
"Ini adalah tindakan kriminal dan sangat sembrono. Ini berisiko menghadirkan pembalasan mematikan dan 'putaran baru' konflik regional," katanya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Israel Siap Serbu Iran, Anggarkan Rp 21 T