
Kasus Covid RI Melonjak Bulan Ini, Jangan-jangan Karena...

Kalau sudah begini dan kasus naik lagi siapakah pihak yang harus disalahkan? Orang-orang yang bedol desa dari DKI Jakarta untuk berlibur atau kerumunan pada 10 November lalu?
Pada dasarnya mencari-cari kesalahan adalah tindakan yang jauh dari kata solutif. Identifikasi akar masalah memang perlu untuk meramu formula solusi yang tepat. Kesadaran masyarakat bahwa saat ini kondisinya sedang genting memang harus dibangun.
Dari sisi masyarakat kesadaran untuk terus menerapkan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Sayangnya masih banyak dijumpai pelanggaran di kalangan masyarakt dalam hal protokol kesehatan ini.
Hal lain yang juga tak kalah penting adalah bagaimana upaya penanganan pemerintah terhadap pandemi itu sendiri. Seperti yang diketahui bersama framework untuk menangani pandemi saat ini adalah melalui testing, tracing & treatment (3T).
Pada tataran implementasi banyak sekali hal yang kurang di sana-sini dari program tersebut. Misal dari sudut pandang testing saja, sampai saat ini jumlah tes harian yang dilakukan di Indonesia masih cenderung fluktuatif dan tidak konsisten.
Sebagai salah satu bukti bahwa tes Covid-19 yang dilakukan di Indonesia masih tidak mencukupi adalah angka positive rate. Angka ini merujuk pada berapa banyak orang yang ditemukan positif Covid-19 dari total yang dites.
Mengacu pada indikator tersebut, positive rate di Indonesia masih berada di atas 10%. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut wabah tes Covid-19 dikatakan mencukupi apabila positive rate di bawah 10% atau lebih baik lagi di bawah 3%. Artinya Indonesia belum sampai ke sana!
Padahal jika jumlah tes dilakukan mencukupi dan dengan prosedur yang konsisten maka data Covid-19 yang ada saat ini akan menjadi lebih bermakna dan bisa digunakan untuk mengambil strategi dan langkah penanganan pandemi yang lebih efektif.
Sayangnya testing tidak bisa dilepaskan dari tracing. Percuma saja jika tes dilakukan tapi pelacakan secara disiplin dan komprehensif tidak digalakkan. Dua hal ini saja sampai sekarang belum benar-benar bisa optimal dilakukan, bagaimana bisa wabah Covid-19 yang ganas dijinakkan kalau begitu?
Ibarat kata kalau 3M masyarakat kendor 3T pemerintah tekor, ya jangan salahkan kalau kasus Covid-19 masih akan terus cetak rekor!
Sekarang pilihan ada di tangan masyarakat dan pemerintah. Dua pihak inilah yang akan sangat menentukan kapan pandemi Covid-19 akan melandai dan berakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)