
Fyi, Utang Pemerintah RI Kini Capai Rp 5.877,71 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan mencatat, hingga akhir Oktober 2020 posisi utang pemerintah berada di angka Rp 5.877,71 triliun. Utang tersebut mengalami kenaikan Rp 1.121,58 triliun dari posisi Oktober 2019 yang tercatat Rp 4.756,13 triliun.
Sedangkan dibandingkan September 2020, posisi utang ini naik Rp 120,84 triliun dari Rp 5.756,87 triliun.
Dari buku APBN Kita edisi November 2020, utang pemerintah ini masih didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) 85,56% dan pinjaman 14,44%.
Secara rinci, utang dari SBN tercatat Rp 5.028,86 triliun, yang terdiri dari SBN domestik Rp 3.782,69 triliun dan valas Rp 1.246,16 triliun.
Sedangkan utang melalui pinjaman tercatat Rp 848,85 triliun. Pinjaman ini terdiri dari pinjaman dalam negeri Rp 11,08 triliun dan pinjaman luar negeri Rp 837,77 triliun.
Adapun utang dari pinjaman luar negeri ini terdiri dari pinjaman bilateral Rp 315,25 triliun, pinjaman multilateral Rp 837,77 triliun dan pinjaman dari commercial banks Rp 43,43 triliun.
Posisi utang yang naik ini diikuti dengan pelebaran rasio utang menjadi 37,84% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir Oktober lalu.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, semua negara yang tergabung dalam G-20 mengalami peningkatan utang yang signifikan. Hal ini diakibatkan karena pandemi Covid-19.
Negara maju di G-20 rata-rata utangnya sebelum pandemi itu sudah mencapai 100% terhadap PDB-nya. Nah sekarang, menurut Sri Mulyani, bisa lebih dari 130% dari PDB.
"Untuk negara emerging di G-20 rata-rata 50% dari PDB dan menjadi 60-70% dari PDB kenaikannya," kata Sri Mulyani.
Bagaimana Indonesia?
Sri Mulyani mengatakan, Indonesia mengalami kenaikan utang menjadi 36-37% dari PDB. Namun masih di bawah standar internasional yakni 60% dari PDB.
"Tapi bukan berarti tidak waspada. Tapi semua hal dijaga, termasuk semua lini agar fiskal sustainable," tegas Sri Mulyani.
(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Utang RI Rp 6.000 T, Nih Jawaban Mengejutkan Sri Mulyani