Curhat Sri Mulyani Soal Betapa Beratnya Penyusunan APBN 2021

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
25 November 2020 14:13
Infografis: Cash is The King & Pilihan Selamat Lewati Resesi Ekonomi
Foto: Ilustrasi Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Arie Pratama)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kementerian/lembaga (K/L) dan daftar alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2021 kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Rabu (25/11/2020).

Sri Mulyani menyatakan penyusunan dan penetapan Undang-Undang APBN Tahun Anggaran 2021 dilakukan tepat waktu di tengah pandemi Covid-19. Kendati Demikian, dia mengakui penyusunan APBN 2021 dilakukan dalam situasi yang berat.

"Penyusunan APBN 2021 dilakukan dalam situasi yang sangat menantang akibat Covid-19, yang menyebabkan guncangan hebat, mobilitas manusia terhenti, perdagangan global merosot, sektor keuangan global bergejolak, harga komoditas menurun tajam, dan ekonomi global masuk jurang resesi," kata Sri Mulyani.



Di tengah pandemi Covid-19, kata Sri Mulyani, memaksa dirinya harus melakukan pembahasan APBN dengan DPR dengan virtual, dengan tetap menjaga transparansi, check and balance, serta proses legislasi sesuai aturan yang ada.

Proses penyerahan DIPA K/L dan daftar alokasi TKDD APBN 2021 yang dilaksanakan lebih awal, diharapkan dapat mendukung penanganan Covid-19, pemulihan ekonomi, dan berbagai prioritas pembangunan strategis.

"Kami sangat menghargai DPR RI dan DPD atas kolaborasi dan kerja sama yang luar biasa sangat baik di dalam masa pandemi ini," ujarnya.

"Keuangan negara menjadi instrumen utama dan sangat penting di dalam menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19, memberikan perlindungan sosial dan melakukan pemulihan ekonomi," kata Sri Mulyani melanjutkan.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DPR Minta Tambah Anggaran Rp598 T, Sri Mulyani Jawab Begini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular