Blak-blakan Sri Mulyani Soal Defisit APBN Tembus Rp 764,9 T

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
24 November 2020 10:38
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Komisi XI DPR RI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hingga Oktober 2020, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sudah mencapai Rp 764,9 triliun atau 4,67% dari PDB. Defisit ini lebih tinggi dari Oktober 2019 yang terealisasi Rp 289,2 triliun.

"Defisit kita mencapai Rp 764,9 triliun sampai akhir Oktober," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (23/11/2020).

Ia menjelaskan, defisit ini terjadi karena pendapatan negara yang terkontraksi dalam akibat pandemi Covid-19. Sedangkan di satu sisi belanja meningkat tajam dalam rangka upaya pemerintah membantu masyarakat yang terdampak pandemi tersebut.

Pemerintah menambah anggaran untuk meminimalisir dampak dari pandemi melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 695,2 triliun. Anggaran ini diberikan dalam enam klaster mulai dari kesehatan, perlindungan sosial, hingga insentif bagi dunia usaha.



Ia memerinci adapun pendapatan negara kontraksi 15,4% atau terkumpul Rp 1.276,9 triliun. Ini baru mencapai 75,1% dari target di Perpres 72/2020 sebesar Rp 1.699,9 triliun.

Pendapatan negara ini terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp 991,0 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 278,8 triliun, dan Hibah sebesar Rp 7,1 triliun.

Sementara itu, belanja negara sudah terealisasi sebesar Rp 2.041,8 triliun atau naik 13,6% dari periode yang sama tahun lalu. Belanja ini terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 1.343,8 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp 698 triliun.

Dengan kondisi yang extraordinary ini, maka untuk keseluruhan tahun, pemerintah menetapkan defisit anggaran bisa mencapai 6,34% dari PDB atau Rp 1.039,2 triliun. Ini ditetapkan sesuai dengan Perpres 72 tahun 2020.

"Perpres kita menggambarkan keseluruhan tahun defisit diperkirakan akan mencapai Rp 1.039 triliun atau 6,34 dari GDP," kata Sri Mulyani.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Para Sultan Minggir, Sri Mulyani Lebih Tajir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular